Nakita.id - Duh, tiba-tiba paha dan pantat anak mengalami kemerahan dan anak jadi tak nyaman.
Barangkali hal itu adalah dampak dari iritasi karena popok bayi.
Kulit bayi memang sensitif, Moms. Untuk itu, penting bagi Moms memberikan pakaian yang nyaman untuk anak.
Namun, sering kali pemakaian popok bayi membuat kulitnya jadi iritasi, akhirnya anak sering kali rewel dan menangis saat dipakaikan popok.
Moms dan Dads jadi repot. Tapi sebenarnya ada beberapa cara untuk mengatasi iritasi akibat popok bayi serta cara pencegahannya, lo.
Bagaimana caranya, ya? Yuk, ketahui cara mengatasi iritasi kulit yang dialami anak karena popoknya.
1. Gunakan diaper rash cream
Di apotek dan toko tersedia krim yang diperuntukkan bagi anak berusia 0 hingga 12 bulan.
Namun, untuk mengatasi kulit iritasi karena popok bayi ini, sebaiknya Moms membeli diaper rash cream.
Baca Juga: Begini Cara Mengganti Popok Bayi yang Benar Agar Bayi Tetap Nyaman Terhindar dari Iritasi Kulit
Tak hanya di apotek dan pertokoan terdekat saja, Moms juga bisa menemukannya di toko online juga.
Namun, saat membeli di toko online, pastikan Moms pilih yang asli.
Biasanya, diaper rash cream untuk mengobati iritasi akibat popok bayi ini tersedia dalam ukuran 50 gram.
Lebih amannya, Moms sebaiknya memilih krim ruam popok bayi yang tidak mengandung alkohol.
Sebab, alkohol sering kali menyebabkan kulit tambah iritasi bahkan kering.
Jika ragu, Moms bisa mengonsultasikannya ke bidan atau dokter anak, apa krim tersebut diperbolehkan untuk digunakan sesuai dengan kulit anak.
2. Menggunakan krim antijamur
Konsultasikan kepada tenaga kesehatan, jika anak mengalami iritasi karena jamur, krim yang seperti apa yang perlu digunakan.
Sebab, bisa jadi krim yang lain kurang cocok jika digunakan untuk mengatasi iritasi karena jamur.
Biasanya, anak yang mengalami iritasi karena jamur disebabkan karena popok yang digunakan kurang bersih.
Maka dari itu, penting untuk menjaga kebersihan popok bayi sebelum digunakan agar tak menyebabkan iritasi kulit.
3. Menggunakan obat antibakteri
Melansir dari Mayo Clinic, obat antibakteri untuk mengatasi iritasi kulit karena popok bayi ada dua cara.
Satu menggunakan krim atau obat luar atau mengonsumsi obat yang diminum.
Konsultasikan pada dokter anak, obat yang seperti apa yang sebaiknya digunakan untuk mengatasi iritasi kulit yang dialami Si Kecil.
Biasanya, jika iritasi yang dialami anak disebabkan karena bakteri, disebabkan karena bahan dari popok bayi yang kurang baik.
Maka dari itu, penting dari Moms untuk memilih popok bayi dengan bahan yang berkualitas.
Selain itu, jangan sampai membuat bakteri betah dan berkembang di popok anak.
Itulah tadi beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mengatasi iritasi yang dialami oleh Si Kecil.
Kuncinya adalah mengonsultasikan pada tenaga kesehatan.
Sebab, kulit bayi memang berbeda dengan tipe kulit orang dewasa. Kulit bayi jauh lebih sensitif dan tidak bisa menggunakan obat sembarangan.
Sudah disebutkan bahwa beberapa masalah iritasi karena popok bayi disebabkan karena bakteri dan jamur.
Apa alasan lainnya bayi mengalami iritasi kulit karena popok?
1. Iritasi dari urine atau feses (kotoran) anak
2. Menggaruk
3. Pengaruh makanan
4. Tidak cocok dengan bahan atau popok setelah ganti merek
Memang masalah ini bisa disembuhkan, Moms. Tapi pastikan segera bawa ke dokter apabila Moms mulai khawatir dengan kondisi anak. Apalagi jika iritasi kulit karena popok bayi diikuti dengan gejala seperti pendarahan, anak selalu rewel, dan anak kesakitan setiap buang air kecil maupun besar.
Untuk mengatasinya, Moms dan Dads wajib melakukan ini:
1. Segera ganti kalau sudah berat dan basah.
2. Bilas pantat anak dengan air hangat.
3. Pastikan pantat anak sudah kering sebelum dipakaikan popok kembali.
4. Saat mengeringkan, jangan digosok melainkan tepuk secara lembut agar tak iritasi.
5. Jangan gunakan popok yang terlalu ketat.
Dengan begitu, iritasi karena popok bisa dihindari.
Nah, itu dia Moms cara mengobati iritasi akibat popok bayi, cek halaman 2. (*)
Baca Juga: Manfaat dan Bahaya Bedak Tabur untuk Bayi, Ini yang Harus Diperhatikan
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR