Nakita.id - Benarkah sering menangis saat hamil bisa sebabkan keguguran? Mari kita bahas mengenai mitos vs fakta kehamilan yang satu ini.
Perasaan sedih, senang, bahkan perasaan lainnya adalah sifat alami manusia yang tidak bisa dipisahkan.
Begitu juga dengan ibu hamil juga memiliki perasaan tersebut.
Tapi, banyak orangtua percaya kalau sering menangis bisa membuat ibu hamil keguguran.
Merasakan bahagia wajar buat ibu hami (bumil) karena sebentar lagi akan memiliki anak.
Tapi, namanya bumil hormon pasti berantakan, jadi tak hanya rasakan bahagia tapi juga sedih bahkan bisa saja marah.
Ketika bumil marah tak ada yang memberikan nasihat aneh-aneh, tapi ketika menangis banyak orangtua yang langsung melarang bumil melakukannya. Kenapa?
Inilah bahasan mengenai menangis saat hamil bisa sebabkan keguguran yang harus Moms tahu.
Ketika Moms sedang mengalami perubahan hormon, ditambah lagi dengan tekanan psikologis, menangis bisa saja terjadi.
Menangis merupakan salah satu emosi yang bisa ibu hamil keluarkan.
Tapi, biasanya apa yang dialami ibu hamil bisa saja dialami oleh janin yang ada dalam kandungan, seperti makanan dan obat-obatan yang dikonsumsi.
Tapi, apakah janin bisa merasakan ketika ibu hamil menangis?
Mengutip dari Mayo Clinic, ahli menemukan bahwa janin yang berumur enam bulan bisa merasakan dampak dari emosi yang dirasakan oleh ibu hamil.
Pada ahli menyatakan bahwa Moms yang menangis saat hamil 1-2 kali dalam batasan yang wajar tidak berefek atau menimbulkan reaksi pada janin dalam kandungan.
Namun, jika perasaan tersebut terjadi berkali-kali, terus menerus, dan berkepanjangan ternyata bisa berpengaruh pada janin.
Ini karena ketika Moms menangis karena sedih atau stres, tubuh akan menghasilkan hormon stres yang disebut dengan hormon kortisol.
Selanjutnya, apa yang terjadi pada janin saat ibu hamil menangis?
Ternyata, ia akan turut mendapatkan hormon stres yang dialirkan oleh Moms melalui plasenta.
Makin sering ibu hamil menangis, makin banyak pula hormon kortisol yang dialirkan kepada janin.
Maka bukan tidak mungkin, jika ibu hamil mengalami keguguran karena sering menangis.
Melansir jurnal Frontiers in Endocrinology, keguguran atau persalinan dini dapat terjadi karena terpicunya peningkatan hormon corticotropin-releasing (CRH) saat Moms stres dan cemas.
Seharusnya, hormon ini dihasilkan oleh tubuh jika janin sudah siap dilahirkan.
Namun, karena ketidakseimbangan hormonal, hormon CRH memaksa janin untuk dikeluarkan.
Akibatnya, terjadilah keguguran atau kelahiran prematur.
Jadi, ibu hamil yang sering menangis bisa mengalami keguguran merupakan fakta kehamilan yang bisa dibuktikan secara ilmiah ya, Moms.
Karena Moms kini sudah tahu, sebaiknya saat hamil Moms benar-benar menjaga emosi. Lakukan meditasi agar Moms tetap sehat dan terhindar dari stres.
Untuk melihat kembali penjelasan mitos vs fakta kehamilan tentang menangis saat hamil, cek halaman 2. (*)
Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan Mengenai Alat Tes Kehamilan dari Bahan Alami, Seberapa Efektif?
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR