Nakita.id - Bidan berperan besar dalam kesehatan keluarga Indonesia.
Umumnya bidan membantu para perempuan dalam pra kehamilan, saat hamil, persalinan dan pasca persalinan.
Bukan hanya itu, bidan Indonesia juga berperan dalam menyukseskan program kependudukan.
Bidan termasuk tenaga kesehatan profesional yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana.
Para bidan harus bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya memperhatikan kesehatan reproduksi.
Kesehatan reproduksi yang terjaga tentu dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di masa yang akan datang.
Pemerintah sendiri untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas, pasangan yang telah menikah diwajibkan untuk mengikuti program keluarga berencana (KB).
Pelaksanaan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana harus didukung oleh semua kalangan.
Bukan hanya pemerintah saja, tetapi juga bidan yang memang memiliki akses lebih dekat dengan masyarakat.
Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia Provinsi DKI Jakarta (PD IBI DKI Jakarta) Hj. Sri Indiah, SST., MM mengungkapkan kepada tim Nakita, Minggu (22/5/2022) bahwa bidan juga ikut serta dalam mendukung kesehatan reproduksi dan keluarga berencana.
Bidan ditugaskan untuk memberikan konsultasi dan juga edukasi.
Terutama dalam pemilihan alat kontrasepsi (KB) yang kerap membuat bingung.
Menurut Sri Indiah, bidan memang bisa dijadikan media konseling untuk menentukan metode KB.
Tetapi bidan tidak bisa memaksa pilihan metode KB jika pasien merasa tidak bersedia.
Bidan akan mengusulkan jenis KB apa yang cocok dengan menyesuaikan kondisi kesehatan pasien, kebutuhan gaya hidup.
Ini dilakukan kareka setiap pasien memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap KB yang digunakan, sehingga tidak bisa mengikuti apa kata orang.
Moms tidak perlu ragu, karena bidan merupakan tenaga profesional yang tentu sudah dibekali dengan berbagai pengetahuan seputar KB yang akurat dan dapat dipercaya.
"Bidan memberikan konsultasi dan edukasi. Untuk KB kita tidak bisa memaksa, tetapi kita memberikan konseling edukasi yang seluas luasnya," ucap Sri Indiah.
Dengan melakukan konseling KB dengan bidan, Moms juga bisa mengatur jarak kehamilan yang tepat.
Apabila Moms berkeinginan untuk tidak memiliki anak lagi atau ingin menunda kehamilan, maka bidan akan menyarankan KB jangka panjang seperti IUD atau implan.
Konseling dapat mengurangi risiko berbahaya saat Moms memilih KB yang kurang tepat.
Pasalnya, ada beberapa kondisi tertentu yang memungkinkan seseorang tidak diperbolehkan untuk menggunakan jenis KB yang ada.
Dalam memberikan penjelasan kepada pasien, bidan juga diwajibkan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami.
Hindari penggunaan kata-kata awam atau asing terdengar yang tentu sulit dimengerti.
Peran dan fungsi bidan dalam pelaksanaan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana harus bisa menjelaskan secara detail tanpa memunculkan kebingungan pasien.
Konseling merupakan momen paling tepat untuk memilih jenis KB yang sesuai.
Pemilihan KB yang tepat tentu akan memberikan manfaat dan jika ada kesalahan memilih maka akan berisiko kepada diri sendiri, maka selalu konsultasikan dengan bidan kepercayaan masing-masing.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR