Tabloid-Nakita.com - Pernahkah Mama menaruh detergen cair sembarangan? Kalau tidak, Mama dan si kecil bermain-main dengan air cucian penuh busa detergen? Bila kebiasaan itu suka Mama lakukan, maka mulai saat ini sebaiknya dihentikan. Sebab, anak bisa mengalami masalah kesehatan serius saat terpapar detergen cair. Setelah mempublikasikan penelitian itu ke dalam jurnal Pediatrics, ilmuwan mengimbau agar para ibu lebih teliti memilih deterjen cair yang digunakan mencuci pakaian.
Selama dua tahun, sejak awal Januari 2013 sampai Desember 2014, pusat kontrol racun di Amerika Serikat menerima 62.254 laporan anak yang terpapar deterjen cair yang membuat mereka mengalami sesak napas. Insiden terkait masalah ini meningkat 17 persen selama masa studi.
Baca juga: Suka Makan Jajanan Berwarna, Kini Rizky Harus Cuci Darah Dua Kali Seminggu
Pusat kendali racun di AS juga menerima lebih dari 30 panggilan sehari tentang anak yang harus segera dilarikan ke rumah sakit karena terpapar deterjen cair. Studi ini juga menemukan dua kematian yang berhubungan dengan deterjen pembersih pakaian.
"Banyak keluarga tidak menyadari betapa banyaknya racun yang tersimpan di deterjen itu," kata salah seorang penulis penelitian sekaligus kepala toksikologi di Rumah Sakti Anak di Ohio, Amerika Serikat, Marcel Casavant dikutip dari Times of India, Selasa (26/4/2016). Salah satu kasus keracunan yang mengemuka adalah kasus Cate Koziol, bayi di Ohio Amerika yang terpaksa harus dirawat di ICU karena tak sengaja menelan sedikit detergen cair.
Baca juga: Waspada Beredar Jajanan Anak Berisi Kondom
Agar jumlah anak yang meninggal gara-gara deterjen cair tidak terus bertambah, para ahli merekomendasikan para orangtua yang memiliki anak di bawah umur enam tahun untuk menggunakan deterjen tradisional, yang dipercaya memiliki racun yang jauh lebih sedikit dan tidak berbahaya jika dibanding deterjen cair.
Kandungan Racun Pada Detergen Cair
Detergen memang bermanfaat bagi kebutuhan Mama sehari-hari. Hanya saja, harus diakui bahan kimia yang digunakan pada detergen dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap kesehatan. Dua bahan terpenting dari pembentuk detergen yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan anak.
Baca juga: Ternyata, madu berbahaya buat bayi. Ini risikonya
Surfaktan dapat menyebabkan permukaan kulit kasar, hilangnya kelembaban alami yang ada pada permukan kulit dan meningkatkan permeabilitas permukaan luar. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa kulit manusia hanya mampu memiliki toleransi kontak dengan bahan kimia dengan kandungan 1 % LAS dan AOS dengan akibat iritasi sedang pada kulit.
Selain itu, kandungan racun pada detergen juga bisa menyebabkan sesak napas dan gejala keracunan lainnya.
(Ipoel/Liputan6.com/dokter.com)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR