Tabloid-Nakita.com – Si kecil tiba-tiba tidak mau pergi ke sekolah? Ia sering terlihat melamun? Bisa jadi itu merupakan tanda anak mengalami bullying. Memang sangat disayangkan jika terjadi bullying di usia pra-sekolah. Terlebih lagi anak yang mengalami bullying juga mengalami kesulitan untuk mengungkapkan apa yang terjadi padanya. Untuk itu, Mama sangat berperan penting untuk mengenali apakah si kecil mengalami gangguan di sekolah atau tidak.
Baca juga: Banyak nonton teve, anak jadi rentan dibully
Bullying juga tidak hanya terjadi di sekolah saja. Hal itu bisa saja terjadi tempat ia bermain dan beraktivitas. Hal yang paling umum terjadi ialah ia jadi tidak bersemangat pergi ke sekolah dan bermain. Anak yang mengalami gangguan akan mengeluh pusing dan sakit perut ketika ingin ke sekolah atau bermain. Mama juga perlu cermat jika si kecil senang menceritakan perilaku buruk yang dilakukan oleh temannya. Si kecil biasanya juga terlihat menghindar dari teman yang melakukan bullying.
Dampak lebih lanjut si kecil akan terlihat lebih pendiam, depresi dan tidak mau lepas dari Mama. Si kecil juga bisa jadi menganggap dirinya tidak punya teman dan merasa bodoh. Mama harus sangat waspada jika si kecil mengalami gangguan fisik seperti memar. Bullying pada anak bisa saja tidak hanya verbal. Kekerasan fisik mungkin saja terjadi lo, Mam. Lalu, apa yang seharusnya Mama lakukan?
Baca juga: 5 penyebab stres pada anak
Berkomunikasi dengan si kecil adalah syarat utama. Biasanya si kecil takut menceritakan pada Mama karena takut Mama akan bereaksi pada teman yang membullynya. Ketika ia sudah menceritakan apa yang terjadi, Mama harus menahan diri untuk menunjukkan rasa marah. Mama perlu mengklarifikasi pada pihak sekolah atau pihak terkait untuk memastikan hal tersebut. Mama juga harus menceritakan apa yang diceritakan si kecil.
Jika Mama berada di lingkungan sekolah, Mama harus menghargai guru dan pihak sekolah yang bertanggung jawab pada si kecil. Rundingkan solusi terbaik dengan pihak sekolah. Jika terjadi pada lingkungan bermain, Mama bisa merundingkan dengan pihak orangtua anak yang menjadi pelaku bullying. Tak ada salahnya Mama mengunjungi si kecil saat berada di sekolah dan tempat bermain. Mama juga perlu mengetahui apa yang biasanya terjadi.
Baca juga: Penyebab anak jadi korban bully
Selain mengamati tanda anak mengalami bullying¸Mama juga harus menunjukkan cinta pada si kecil. Tumbuhkan rasa percaya diri pada anak agar ia tidak merasa kalah dengan perilaku bullying. Jika solusi dengan guru dan orangtua pihak lain tidak berjalan, Mama harus menyiapkan si kecil jadi anak yang pemberani. Pemberani bukan dalam arti harus membalas dengan kekerasan. Mengajarkan cinta dan kemampuan sosial sangat penting bagi anak yang mengalami bullying.
(Niken/New Kids Center)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR