Nakita.id – Tidak ada yang betah berlama-lama di ruangan tertutup di saat cuaca sedang panas.
Yang ingin segera Moms lakukan hanyalah menyalakan AC dan menikmati udara dingin yang berhembus.
Bila kegerahan itu berlangsung sepanjang hari, maka rasanya tidak ingin mematikan alat pendingin itu.
Untuk sesaat, memang cara yang efekitf untuk mendinginkan tubuh untuk sementara waktu.
Namun dalam jangka panjang, selain menambah tagihan listrik berada di ruangan ber-AC dalam waktu yang lama dapat memberikan efek tertentu.
Salah satunya akan membuat kulit Moms menjadi sangat kering.
Hal ini karena AC diketahui menyedot kelembapan dari udara, sehingga hal yang sama terjadi juga pada kulit.
Berada di ruangan ber-AC rupanya cukup memberikan efek yang tidak menyenangkan pada kulit.
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak informasinya berikut ini.
Baca Juga: Salah Satunya Bikin Masalah Pernapasan, Ini Dia Risiko yang Akan Muncul Akibat AC yang Kotor
Melansir dari Bebebautiful, duduk terlama lama di ruangan ber-AC dapat mempengaruhi kulit dengan beberapa kondisi berikut.
Kulit kering dan gatal
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, AC cenderung menghilangkan semua kelembapan di dalam ruangan.
Karena mereka tidak selektid tentang kelembapan yang mereka singkirkan, mereka juga menyedot kelembapan dari kulit.
Dengan demikian, ini akan membuat kulit Moms sangat kering. Jika kulit tidak cukup terhidrasi, kekeringan konstan pada akhirnya akan mempengaruhi lapisan dalamnya.
Hal ini membuat tubuh mengurangi produksi keringat di semua area, kecuali ketiak, telapak tangan dan telapak kaki.
Akibatnya, racun tetap berada di dalam kulit dan tidak dikeluarkan. Ini juga mengurangi produksi minyak kulit yang menyebabkan kulit kusam, tidak sehat, dan dehidrasi.
Penuaan dini
Saat kulit kehilangan kelembapan karena paparan AC, kulit mulai mengerut dan kehilangan elastisitasnya. Kehilangan air dari jariangan kulit mengakibatkan kulit kering dan pecah-pecah yang rentan untuk mengembangkan lipatan dan kerutan.
Degenerasi kulit
Lebih buruk lagi jika Moms sering keluar dari lingkungan ber-AC ke panas terik di luar, dan sebaliknya.
Pergeseran tiba-tiba dari satu suhu ke suhu lain dapat terbukti sangat menegangkan bagi kulit karena mempengaruhi dan merusak kemampuan kulit untuk beregenerasi.
Jika kulit terus-menerus di bawah tekanan seperti ini, ia tidak akan beregenerasi sebagaimana mestinya, yang pada akhirnya akan menyebabkannya menjadi kurang gizi, dan kusam.
Gangguan kulit
Pendingin udara membuat kulit sangat kering sehingga akhirnya menjadi gatal dan bersisik. Dalam beberapa kasus, kulit menjadi merah, timbul ruam, dan mulai mengelupas.
Jika Anda sudah menderita eksim, rosacea, atau psoriasis, kondisi Anda dapat memburuk, karena AC mengganggu keseimbangan kelembapan kulit Anda.
Supaya hal ini tidak terjadi, ada beberapa kiat untuk mengurangi efek AC pada kulit.
Pastikan kulit terhidrasi dengan minum air dengan cukup, jangan lupa gunakan pelembab kulit dengan lotion untuk melawan efek pengeringan, dan gunakan sabun yang ringan seperti gliserin pada area kulit yang kering.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR