Nakita.id - Sosok Emmeril Kahn Mumtadz beberapa minggu belakangan ini menyita perhatian publik.
Emmeril atau yang akrab disapa Eril mulai dikenal banyak orang usai dikabarkan mengalami kecelakaan ketika berenang di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss.
Anak Gubernur Jawa Barat ini dikabarkan terbawa arus kencang ketika berenang di Sungai Aare.
Kabar tersebut tentu saja membuat banyak orang terkejut karena Eril pun menghilang selama dua minggu.
Mirisnya lagi, ketika ditemukan, Eril pun sudah tidak bernyawa dan tersangkut di salah satu bendungan.
Jenazah Eril kini sudah dimakamkan pada Senin (13/6/2022) kemarin.
Eril pun diantarkan banyak orang ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Ridwan Kamil dan istrinya yang bernama Atalia merasa tenang karena sudah menguburkan Eril dengan cara yang baik.
Semasa hidupnya, Eril dikenal sebagai sosok pemuda yang cerdas, sopan, dan bertanggung jawab.
Bahkan, setelah dinyatakan meninggal, banyak orang yang membongkar kebaikan-kebaikan Eril.
Salah satu teman seorganisasi Eril bernama Rizky mengatakan, putra sulung Ridwan Kamil ini tidak pernah membeda-bedakan teman meskipun ia anak pejabat.
Kebanyakan orang pun menilai bahwa kehidupan Eril sangat enak dan serba kecukupan.
Tapi, sebelum meninggal dunia, Eril ternyata sempat ungkap perasaannya selama menjadi anak pejabat.
Eril mengatakan, memiliki ayah seperti Ridwan tentu saja ada senang dan ada susahnya.
Senangnya, ia bisa dikenal oleh orang banyak selama ini.
"Mungkin ada senang ada susahnya gitu. Senangnya kayak gampang dikenal gitu. Terus pernah juga saya lagi naik sepeda terus tiba-tiba ada yang minta foto," ungkap Eril melansir dari akun TikTok @cer**asuks*s.
Meski dikenal banyak orang, Eril mengaku lebih banyak tidak enaknya ketika menjadi anak seorang gubernur. Karena privasinya sering terganggu. Ia juga menjadi sulit percaya dengan orang.
"Tapi, kalau tidak enaknya lebih banyak, kadang privasi, terus kedua kayak saya jadi lebih susah percaya sama orang gitu," sambung Eril.
Eril berterus terang, selama ini banyak orang yang mendekatinya hanya untuk bisa lebih dekat dengan Ridwan.
"Karena kadang-kadang ada orang yang ngedeketin hanya semata-mata buat ngedeketin sama bapak," tutur Eril.
Sehingga, setiap kali ada orang yang mendekatinya, Eril selalu bertanya-tanya apakah orang ini benar-benar tulus atau tidak dengannya.
Meski begitu, Eril tetap memilih untuk berteman dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan.
Hanya saja ia mengaku lebih berhati-hati ketika berteman dengan orang yang baru dikenal.
Tak hanya itu, meski anak seorang gubernur, Eril juga tak bergantung dengan harta orangtuanya.
Ridwan sampai meminta maaf karena membiarkan anaknya bekerja untuk menutupi biaya kuliahnya.
Hal tersebut sengaja Ridwan lakukan supaya Eril lebih mandiri dan bertanggung jawab dengan dirinya sendiri.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR