Nakita.id - Kram menstruasi memang sangat tidak nyaman.
Rasa kram menstruasi tidak hanya terjadi di perut, namun juga bisa terasa pada pinggang.
Kram menstruasi terkadang bisa membuat kegiatan harian menjadi terhambat.
Melansir Mayo Clinic, Selama periode menstruasi, rahim berkontraksi untuk membantu mengeluarkan lapisannya.
Zat mirip hormon (prostaglandin) yang terlibat dalam rasa sakit dan peradangan memicu kontraksi otot rahim.
Tingkat prostaglandin yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan kram menstruasi yang lebih parah.
Kram menstruasi juga dapat disebabkan oleh:
- Endometriosis
Jaringan yang bertindak mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim, paling sering pada saluran tuba, ovarium atau jaringan yang melapisi panggul.
- Fibroid rahim
Pertumbuhan non-kanker di dinding rahim ini dapat menyebabkan rasa sakit.
- Adenomiosis
Jaringan yang melapisi rahim mulai tumbuh ke dalam dinding otot rahim.
- Penyakit radang panggul
Infeksi pada organ reproduksi wanita ini biasanya disebabkan oleh bakteri menular seksual.
- Stenosis serviks
Pada beberapa wanita, pembukaan serviks cukup kecil untuk menghambat aliran menstruasi, menyebabkan peningkatan tekanan yang menyakitkan di dalam rahim.
Faktor risiko
Moms mungkin berisiko mengalami kram menstruasi jika:
- Lebih muda dari usia 30
- Memulai pubertas lebih awal, pada usia 11 tahun atau lebih muda
- Mengalami pendarahan hebat saat menstruasi (menoragia)
- Mengalami perdarahan menstruasi yang tidak teratur (metrorrhagia)
- Memiliki riwayat keluarga kram menstruasi (dismenore)
- Merokok
Kram menstruasi meski umum terjadi, namun tidak boleh dianggap sepele.
Jika gejala kram semakin parah dan terus berlanjut, maka segera cek ke dokter.
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR