Nakita.id - Banyak yang bertanya-tanya mengenai bagaimana bila lokasi Posyandu jauh dari rumah di alamat yang tertera di KTP.
Lokasi Posyandu yang jauh dari rumah tentu jadi salah satu kendala.
Kondisi lokasi posyandu yang jauh dari rumah misalnya bagi Moms yang alamat KTP-nya di wilayah A, sedangkan kini alamat domisili di wilayah B.
Tim Nakita telah mewawancarai Atika Fitri Handayani selaku kader Posyandu Sapta Kencana di Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Atika menjelaskan bila bagi yang alamat KTP-nya jauh, bisa ikut Posyandu sesuai alamat domisili.
"Kalau Posyandu tidak harus sesuai alamat KTP," jelas Atika.
"Selama dia tinggal di situ, datanya tetap masuk Posyandu setempat," imbuhnya.
Selama yang bersangkutan tinggal menetap di alamat domisili, maka tidak perlu masuk ke dalam buku bantu Posyandu.
Lalu, apa saya persyaratan yang diperlukan supaya menjadi anggota Posyandu?
Atika Fitri menjelaskan mengenai berkas yang harus dilengkapi bagi anggota Posyandu baru.
"Fotokopi KTP orangtua, buku KIA, dan fotokopi KK," jelas Atika.
Tugas kader Posyandu tidak hanya melakukan pelayanan di jam buka Posyandu.
Namun, juga menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya Posyandu.
Sebab, ada beberapa orangtua yang jarang membawa anaknya datang ke Posyandu.
"Ada beberapa yang jarang datang ke Posyandu. Biasanya yang orangtuanya kerja, lupa membawa anaknya ke Posyandu," papar Atika.
Atika kemudian menjelaskan betapa pentingnya Posyandu yang tidak hanya sekedar menimbang berat badan.
"Sebelumnya memang kurang perhatian ibu-ibu masalah Posyandu. Menurut mereka Posyandu tidak begitu penting, palingan ditimbang, dapat gizi (PMT) terus pulang, tidak ada bedanya.
Padahal, setiap daerah sudah ada banyak penyuluhan apalagi pemerintah menggerakkan aksi penurunan angka stunting di Indonesia," ujar Atika.
Baca Juga: Apa Saja Pelayanan Tumbuh Kembang di Posyandu? Berikut Ini Beberapa Pelayanannya
Atika Fitri juga menjelaskan mengenai upaya kader Posyandu supaya masyarakat di sekitarnya rutin datang ke Posyandu.
"Sebelum tahun ini kader Posyandu kerja keras banget bahkan sampai door to door supaya rutin menimbang bayi bagi yang tidak pernah datang ke Posyandu," beber Atika.
Atika Fitri lantas mengungkapkan usaha kader Posyandu yang selalu memberikan penyuluhan di berbagai kesempatan.
"Lalu ada penyuluhan di setiap acara arisan RT dan PKK. Kader Posyandu juga sering melakukan penyuluhan di grup WhatsApp. Pendekatan lah buat para orangtua," tandasnya.
Selaku kader Posyandu, Atika bersyukur karena Posyandu di tempatnya mendapatkan bantuan berupa dana dari pemerintah untuk penyelenggaraan PMT.
"Alhamdulillah sekarang ada dana dari pemerintah. Tiap bulan gizi (PMT) gratis dan sudah lebih baik lagi gizinya.
Posyandu juga rutin mendapat vitamin A," jelasnya.
Berkat kerja keras dari para kader, kini masyarakat di sekitar Posyandu Sapta Kencana sudah meningkat kesadarannya mengenai Posyandu.
"Kalau di sini sekarang sudah 90 persen balita masuk Posyandu. Sudah ada kesadaran dirinya," pungkasnya.
Si Kecil Tak Mau Tampil? Ini Cara Mengatasi Anak yang Malu Tampil di Depan Umum
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR