Nakita.id - Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, dunia dituntut mengadakan transformasi digital di berbagai sektor.
Ditambah, dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengubah bagaimana cara kita menjalani kegiatan sehari-hari.
Sektor pendidikan merupakan salah satunya, dan upaya digitalisasi sektor pendidikan melalui penggunaan teknologi sudah mulai dilakukan oleh lembaga pendidikan Indonesia.
Melalui upaya digitalisasi ini, diharapkan dapat mempermudah segala proses untuk mencapai kegiatan merdeka belajar bagi banyak siswa-siswi di Indonesia.
Di zaman modern seperti sekarang, metode pendidikan di Indonesia masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan gaya belajar bagi generasi milenial.
Maka dari itu, teknologi VR dapat menjadi sarana untuk mengubah sistem pendidikan di masa depan menjadi lebih baik, bukan hanya sekadar untuk merevolusi industri hiburan semata.
Sebagai pelopor perusahaan immersive technology di Indonesia, Shinta VR berkomitmen untuk terus menciptakan dampak positif menggunakan immersive technology. Baca juga tentang pendidikan, teknologi, keuangan, informasi, dan sebagainya di website Nawasiana.
Tujuannya tentu tidak lain untuk mendorong digitalisasi dan membentuk masa depan sektor pendidikan menggunakan teknologi VR melalui berbagai unit bisnisnya.
Salah satu platform yang dibentuk khusus sebagai wadah pembelajaran berbasis media 3D dan virtual reality (VR) adalah MilleaLab.
Baca Juga: Baru di Jakarta, Bermain dan Belajar dengan Teknologi Canggih VR!
Sebagai informasi, MilleaLab adalah salah satu unit bisnis dari Shinta VR, sebuah perusahaan metaverse Indonesia yang sudah berdiri sejak 2016.
Selain merupakan platform pembelajaran, MilleaLab juga meluncurkan lisensi individu (individual license) bagi tenaga pendidik ataupun guru di seluruh Indonesia.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR