Nakita.id – Wisata medis menjadi salah satu tren yang semakin berkembang di tengah masyarakat Indonesia.
Bahkan, setiap tahunnya tercatat sekitar satu juta pasien Indonesia berobat ke luar negeri.
Selain jalan-jalan, mereka juga dapat menikmati perawatan kesehatan bertaraf internasional maupun sekadar mendapatkan konsultasi second opinion.
Salah satu negara yang saat ini yang menjadi tujuan banyak orang dari Indonesia untuk melakukan pengobatan adalah Turki.
Beberapa pengobatan yang sering dilakukan orang-orang dari Indonesia di Turki adalah perawatan estetika, operasi plastik, hingga transplantasi rambut yang belakangan banyak dilakukan para selebriti di Indonesia.
Tak hanya itu saja, masih banyak layanan kesehatan lainnya yang bisa Moms and Dads dapatkan di Turki.
Diantaranya seperti, pelayanan kesehatan untuk pusat kanker, pusat perawatan jantung, pusat Fertilisasi In Vitro, pusat transplantasi organ (hati, ginjal, dan tulang sumsum), pusat tulang belakang, pusat kedokteran olahraga yang telah diakreditasi oleh FIFI hingga pusat bedah robotok.
Disebutkan Mustafa Karadede selaku Business Development Coordinator dari Acibadem Heaedguarter di Turki, ada tiga perawatan yang sangat populer dan banyak dikunjungi orang-orang Indonesia.
“Di antara perawatan-perawatan kelas dunia yang kami tawarkan di Turki, kebanyakan orang Indonesia mengunjungi kami untuk menjalani perawatan transplantasi hati, perawatan onkologi, dan transplantasi sumsum tulang,” ucap Mustafa Karadede.
Namun sayangnya, informasi dan bantuan terkait wisata medis tidak selalu mudah ditemukan.
Seperti mencari rumah sakit dan dokter yang tepat di luar negeri, mengatur jadwal kunjungan kesehatan dan rencana perjalanan bolak-balik, serta menentukan akomodasi dan transportasi bisa menjadi tantangan yang cukup rumit bagi pasien dan keluarga.
Melihat tren tersebut, Acibadem Healthcare Group mencoba menjawab kekhawatiran tersebut dengan cara membuka kantor informasi Acibadem di Jakarta.
Pembukaan kantor ini bertujuan agar memudahkan pasien dari Indonesia yang ingin melakukan pengobatan di Turki, untuk mendapatkan segala jenis informasi yang mereka butuhkan.
Selain itu, Acibadem Healthcare Group juga berharap dengan dibukanya kantor informasi terbarunya di Jakarta, dapat membantu menghubungan pasien dengan dokter dan tenaga kesehatan terkemuka di Turki.
Dikatakan Hasni Hutagalung, selaku Kepala Kantor Acibadem Jakarta pada Jumat (22/7/2022) di Restoran Bunga Rampai, Menteng, Jakarta Pusat, pasien juga nantinya bisa mendapatkan konsultasi gratis.
“Pasien dapat membawa rekam medis mereka dan mendapatkan konsultasi gratis dari para ahli di Acibadem, Turki,” ungkapnya.
Hasni Hutagalung juga menambahkan, Kantor Informasi Acibadem Jakarta dapat membantu para pasien dari hari pertama pengajuan layanan kesehatan hingga kembali ke Indonesia.
Beberapa hal yang nantinya akan dibantu pengurusannya oleh Kantor Informasi Acibadem mencakup penjadwalan rencana perawatan, pengaturan perjalanan medis ke Turki, serta mengelola komunikasi tindak lanjut dengan para dokter.
Selain memberikan perwaatan medis dengan menggunakan teknolog mutakhir, Acibadem Healthcare Group juga memberikan layanan kesehatan dengan bantuan 3.500 dokter dan 4.500 perawat di 22 rumah sakit, dan 14 pusat rawat jalan.
“Kami menawarkan layanan diagnostik dan perawatan yang mengikuti grafik keamanan dan keselamatan para pasien serta standar kesehatan bersertifikat,” jelas Ilyas Benveniste, Direktur Pengembangan Bisnis Internasional Acibadem.
Bagi para pasien internasional, nantinya akan disambut dengan hangat di meja Health Point setelah dijemput oleh pihak Acibadem di bandara di Istanbul.
Para pasien yang akan berobat di Turi tersebut, nantinya juga dapat menunggu sampai pemindahan mereka ke hotel atau ke rumah sakit dengan transportasi pribadi.
“Di meja Health Point kami yang berlokasi di rumah sakit, penerjemah kami yang tersedia dalam 20 bahasa pun akan membuat pasien dan membantu mereka selama masa perawatan,” sambung Ilyas lagi.
Apabila Moms and Dads hanya ingin melakukan Medical Check Up di Turki, maka ada jumlah biaya yang tidak sedikit yang perlu dikeluarkan.
Disebutkan Hasni Hutagalung, untuk Medical Check Up dibandrol dengan biaya 700 dolar Amerika atau sekitar 10 juta rupiah hingga yang termahal berada di harga 2700 dolar Amerika atau sekitar 38 juta rupiah.
Hasni Hutagalung juga menambahkan, apabila ingin memeriksakan penyakit di Turki, maka ada prosedur yang harus dilewati.
“Untuk melakukan perawatan terhadap penyakit yang diderita, pasien harus memberikan dahulu medical report-nya untuk dibagikan kepada dokter yang ada di Turki agar estimasi harga dan lama perawatannya lebih jelas,” pungkas Hasni.
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR