Menurut Dr. dr. Peter Ian Limas, SpBSubBDig, dari Rumah Sakit Pondok Indah, semua pembedahan pasti akan ada risikonya.
Tapi sebenarnya, risiko dari operasi bariatrik ini tidak tinggi.
"Tapi, dengan pembedahan bariatrik ini secara umum sebenarnya risikonya tidak lebih dari risiko pengangkatan kantung empedu yang notabenenya di rumah sakit bisa 4-5 operasi sehari, jadi tidak terlalu tinggi risiko dari operasi bariatrik," tutur dr. Peter pada Nakita, Jumat (22/7/2022).
dr. Peter juga mengungkapkan, efek samping dari operasi ini tentu saja berbeda-beda, tergantung dari teknik yang dijalankan.
Misalnya, teknik operasi bariatrik yang dijalankan adalah sleeve, maka efek sampingnya akan menjadi GERD.
"Efek sampingnya memang ada, tapi tergantung dari teknik-tekniknya sendiri. Misalnya, teknik sleeve, salah satu efek sampingya jadi GERD," sambung dr. Peter.
Sedangkan, untuk risiko operasinya, bisa saja mengalami kebocoran ataupun pendarahan.
Tapi, jika diawasi dengan baik oleh dokter, maka risiko-risiko tersebut pun bisa teratasi.
"Risiko operasinya bisa saja kebocoran, pendarahan, tapi dengan pengawasan yang baik pasti semua bisa diatasi dengan baik juga," ucap dr. Peter.
dr. Peter juga menegaskan bahwa tujuan dari operasi ini bukan hanya membuat penampilan pasien menjadi lebih baik karena berat badannya turun.
Tapi, untuk mengajarkan pasien agar bisa memiliki gaya hidup yang sehat.
Selain itu, juga untuk mengatasi komorbid yang memang diderita pasien tersebut.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR