Nakita.id – Tidak hanya ibu, ayah juga bisa berperan sama untuk membantu anak mengembangkan keterampilan mereka.
Salah satunya berperan sama membuat permainan sensori yang dilakukan dengan anak.
Ini merupakan cara yang bagus bagi ayah untuk berperan sama membantu anak membangun keterampilan kognitifnya.
Dilansir dari Romper, dokter anak Fadiyla Dopwell Louis-Obike, MD mengatakan permainan sensori adalah cara alami bagi bayi dan anak untuk mengeksplorasi lingkungan mereka.
Pasalnya, permainan sensori mencakup semua atau beberapa indera.
Seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan, dan rasa.
Saat mereka menjelajahi dunia di sekitar mereka, anak-anak secara tidak langsung menunjang pada pada kemajuan perkembangan mereka.
Perkembangan paling signifikan seorang anak terjadi sejak lahir hingga usia 5 tahun, menurut CDC.
Ketika bayi tidak dirangsang, bagian dari perkembangan mereka dapat terhambat.
Obike mengatakan, ketika seorang anak menjelajahi dunia sekitarnya selama periode kritis perkembangan otak, dia sering membuat kemajuan di setiap domain perkembangan.
Nah, ayah bisa mengajak anak untuk bermain permainan sensorik.
1. Jelahi tekstur
Ayah dapat menyiapkan isi tempat penyimpanan plastik dengan beras, gandum, atau kacang-kacangam, atau bahkan bola kapas hingga bulu.
Tambahkan barang-barang kecil seperti mainan, balok, atau sendok kecil atau cangkir untuk digali dan dijelajahi oleh anak.
Ajari anak untuk tidak memasukkan barang-barang tersebut ke dalam mulutnya, dan selalu awasi dengan cermat.
2. Bersenang-senang dengan es
Jangan takut untuk ajak anak bermain dengan es untuk merasakan suhu dinginnya. Ayah dapat mengisi nampan es batu dengan air yang diwarnai dengan pewarna makanan.
Ajak balita untuk bermain dengan kubus tersebut sambil mengenalkan warna-warna.
3. Permainan pola
Beri anak berbagai macam benda seperti ubin, balok, tongkat, dan batu. Balita yang lebih besar suka membuat pola, jadi duduklah dan lihat apa yang dilakukan anak.
Jika ia ragu-ragu, buat beberapa pola sendiri dan lihat apakah anak mau meniru apa yang dibuat oleh ayah.
4. Bermain gelembung
Pada usia 10 hingga 12 bulan, bayi siap untuk permainan seperti meletuskan gelembung.
Ayah bisa meniup gelembung dan tunjukan pada bayi bagaimana gelembung itu bergerak naik turun dan meletus.
Kemudian, ayah bisa meminta bayi meraih gelembung yang mengambang atau mengarahkan jari mereka untuk meletuskannya.
Permainan ini dapat memperkenalkan mereka pada tekstur baru melalui indera sentuhan mereka.
Bayi juga dapat melatih keterampilan motorik halusnya dengan meniru cara menyatukan bibir untuk berlatih meniup.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR