Nakita.id – Aktris sekaligus penyanyi Mandy Moore dan sang suami Taylor Goldsmith tengah menanti kehadiran buah hati mereka.
Ya, saat ini Mandy Moore menikmati masa kehamilan anak kedua.
Sebelumnya kabar bahagia ini ia umumkan pada awal bulan Juni lalu bahwa dirinya mengandung anak laki-laki yang akan lahir pada musim gugur ini.
Unggahan itu ia bagikan bersama dengan foto Gus, anak pertama mereka yang mengenakan kaus bertuliskan “big brother”.
Namun rupanya Mandy Moore terpaksa harus mengubah rencana persalinannya nanti yang semula akan senang memiliki epidural saat melahirkan anak keduanya.
Hal ini tidak bisa ia lakukan lantara adanya gangguan autoimun yang diidapnya sehingga ia tidak dapat melahirkan dengan epidural.
Dengan adanya kondisi ini, ia juga harus dengan berat hati membatalkan sisa tur musiknya di AS dengan alasan kekhawatiran atas kesehatan dirinya dan bayinya yang belum lahir.
Mandy Moore terbuka dengan kesehatannya saat wawancara bersama Today Parents bahwa dirinya tidak dapat menerima epidural saat melahirkan karena gangguan autoimun yang disebut immune thrombocytopenic purpura (ITP).
Ini akan menjadi kali kedua aktris 38 tahun ini melahirkan tanpa epidural, pada persalinan putranya Gus pada Februari 2021 ia juga mengalami kondisi serupa.
Baca Juga: 3 Rekomendasi KB untuk Ibu Muda yang Aman dan Nyaman Digunakan Serta Minim Risiko
"Trombosit saya terlalu rendah untuk epidural," katanya dalam wawancara yang dikutip dari People.
Meskipun aka terasa berat, tapi ia menyakinkan diri bahwa bisa melakukannya seperti sebelumnya.
"Itu mengerikan. Tapi saya bisa melakukannya sekali lagi. Saya bisa mendaki gunung itu lagi," ungkap Mandy Moore.
Ada juga kemungkinan antibodi yang menyebabkan trombosit rendah pada ibu dapat melewati plasenta dan memengaruhi jumlah trombosit bayi.
Ketika jumlah trombosit wanita sangat rendah, epidural dapat menyebabkan cedera di sekitar sumsum tulang belakang.
Ia juga terus membagikan perkembangan kehamilannya di Instagram terkait kondisi yang dihadapi.
"Saya baik-baik saja. Saya hanya harus terus memeriksakan darah saya, kadar trombosit saya diperiksa selama kehamilan," tulis Mandy.
"Tapi aku baik-baik saja. Semuanya baik-baik saja," imbuhnya.
Menurut Mayo Clinic, gangguan tersebut dapat menyebabkan memar dan pendarahan yang mudah atau berlebihan. Pendarahan terjadi karena tingkat trombosit yang sangat rendah.
Baca Juga: 6 Tips agar Persalinan Lancar, Mulai dari Tidur Cukup hingga Ikut Kelas Ibu Hamil
Dr. Ashley Roman, direktur Maternal Fetal Medicine di NYU Langone Health, mengatakan kepada Today bahwa jika jumlah trombosit ibu hamil sangat rendah maka menempatkan epidural selama persalinan dapat menyebabkan cedera di sekitar sumsum tulang belakang.
Karena kondisinya ini ia harus mengakhiri tur In Real Life untuk menyambut bayi kedua mereka.
Mandy Moore khawatir jika kegiatannya akan mempengaruhi bayi yang belum lahir dan pertumbuhannya.
Meski tur ini telah ia nantikan selama satu setengah dekade tapi kesehatan dirinya dan sang bayi tetap nomer satu.
"Saya tahu bahwa saya harus mengutamakan keluarga dan kesehatan saya (dan kesehatan bayi saya) dan tempat terbaik bagi saya saat ini adalah di rumah,” sambungnya.
Terkait kondisi yang dialami oleh Mandy Moore merukan gangguan darah yang cukup langka.
Dilansir dari Better Health, tingkat normal trombosit dalam darah adalah antara 150.000 dan 400.000 per mL darah. Seseorang dengan ITP mungkin memiliki jumlah trombosit 20.000 atau lebih rendah.
Pada kebanyakan orang dengan ITP ringan, tidak ada gejala dan mereka akan merasa sangat baik.
Namun, jika jumlah trombosit turun sangat rendah, mereka mungkin mengalami peningkatan memar atau pendarahan di area tubuh manapun, mimisan hingga periode menstruasi yang panjang.
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Melahirkan di Bidan dan di Dokter? Bumil Wajib Cek Perbedaannya Disini!
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR