Nakita.id – Gunung Merapi kini menunjukkan aktivitas erupsinya.
Gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah ini terus mengeluarkan guguran awan panas.
Dilansir Tribun Jogja tercacat gunung merapi mengeluarkan 3 kali guguran lava.
Dengan jarak luncur maksimal 1. 800 meter ke arah barat daya, pada Jumat (5/8/2022).
Hal ini terlihat dalam pemantauan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Guguran lava terlihat di dalam pengamatan sejak pukul 00.00-06.00 WIB.
Pada pemantauan pagi tadi, Kepala BPPTKG, Agus Budi S mengatakan cuaca di sekitar gunung merapi cerah dan berawan secara meteorologi.
Ia mengungkapkan jika secara visual, gunung terlihat jelas.
"Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 12-16 derajat celcius, kelembapan udara 46-65.1 persen dan tekanan udara 836.4-915.6 mmHg," ujar Agus yang Nakita kutip dari laman Tribun Jogja.
Baca Juga: Beberapa Gunung Tertinggi di Indonesia yang di Atasnya Terdapat Danau Begitu Indah
Terpantau asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-80 m di atas puncak kawah.
Gempa guguran juga terjadi sebanyak 18 kali Moms.
Ini terjadi dengan amplitudo 3-21 mm berdurasi 29,2-224,3 detik.
Hembusan juga terjadi sebanyak 4 kali dengan amplitudo 3 mm berdurasi 6,1-11,7 detik.
Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 3 kali dengan amplitudo 3-42 mm, S-P : 0.5-0.6 detik, berdurasi 6-8.8 detik.
Agus kembali menegaskan kondisi gunung merapi saat ini berada di level III atau siaga.
"Tingkat aktivitas gunung merapi saat ini masih berada di level III atau siaga," terangnya.
Potensi berbahaya dengan adanya guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya.
Dimana meliputi sungai boyong sejauh maksimal 5 km, sungai bedog, krasak, bebeng sejauh maksimal 7 km.
Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di daerah yang berpotensi bahaya.
Masyarakat dihimbau untuk mengantisipasi gangguan yang akan terjadi akibat abu vulkanik dari erupsi gunung merapi.
Moms yang berada di kawasan sekitar gunung merapi perlu mewaspadai bahaya lahar.
Terutama ketika terjadi hujan di seputar gunung merapi.
Moms menghirup abu vulkanik tentu saja berbahaya dan bisa membuat Moms merasa terganggu serta kurang nyaman.
Maka dari itu, semua orang terutama bagi orang-orang yang berisiko seperti anak, balitam orang lanjut usia dan pemilik gangguan pernapasan perlu berlindung di tempat yang tidak terkena abu.
Tetaplah berada di dalam bangunan namun hindari penggunaan alat pendingin seperti AC yang bisa menghisap udara dari luar.
Apabila kondisi di dalam rumah berdebu, segera bersihkan dengan hati-hati.
Gunakan masker wajah selama membersihkan endapan debu atau Moms perlu keluar ruangan.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |