Nakita.id - Masyarakat Tanah Air kini menyoroti penyakit cacar monyet yang sudah melanda puluhan negara di berbagai belahan dunia.
Seseorang yang terinfeksi monkeypox, akan merasakan gejala berupa demam.
Kemudian akan disusul munculnya lesi atau ruam yang gatal.
Misalnya saja ditemukan di dekat organ intim, dubur, atau pada wajah, sekitar mulut, tangan, dan kaki.
Melansir CDC, ruam cacar monyet terlihat seperti jerawat yang gatal atau sakit, dan biasanya akan menjadi keropeng sebelum sembuh.
Gejala cacar monyet biasanya akan muncul dalam kurun waktu 3 minggu setelah terpapar virus monkeypox. Penyakit ini berlangsung selama 2-4 minggu, usai gejala pertama muncul.
Seseorang disebut dapat terinfeksi cacar monyet lebih dari sekali, yang artinya jika sudah sembuh masih ada risiko mengalaminya kembali atau reinfeksi.
Risiko reinfeksi cacar monyet disampaikan oleh Ketua Satgas Monkeypox PB IDI, dr Hanny Nilasari, SpKK.
Ia menyebutkan, bahwa virus monkeypox tidak berbeda dengan jenis virus lainnya yang menyebabkan penyakit infeksi pada manusia.
Ketika telah terinfeksi dan muncul gejala, tubuh secara alami akan membentuk antibodi yang berguna untuk melindungi diri dari cacar monyet.
Akan tetapi bila saat terpapar virus monyet, imunitas tubuh sedang rendah, maka infeksi ulang berisiko terjadi.
"Tubuh itu punya antibodi untuk masa tertentu kecuali dia punya kondisi defisiensi imun tubuh, daya tahannya lemah makanya bisa reinfeksi berulang," kata Hanny dalam diskusi daring, dikutip dari Tribunnews, Jumat (05/08/2022).
Saat ini, kasus cacar monyet memang belum terdeteksi di Indonesia. Meski begitu, Hanny mengingatkan agar masyarakat tetap waspada.
Selain itu, diingatkan pula untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) agar imunitas tetap terjaga.
Virus monkeypox yang menjadi pemicu cacar monyet, masuk dalam kategori yang sama dengan virus penyebab cacar.
"Vaksin cacar yang diterima masyarakat pada periode penyuntikan 1970-1980-an masih relevan untuk memberikan perlindungan dari risiko penularan Monkeypox," jelas Hanny.
Cacar monyet dapat menular melalui kontak langsung dengan ruam atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.
Selain itu, bisa juga melalui benda sehari-hari atau droplet pasien. Akan tetapi, penularan ini berlaku dari paparan yang cukup lama.
Moms perlu mengetahui hal yang perlu dilakukan ketika ada orang yang terindikasi tertular virus cacar monyet.
Melansir WebMD, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan:
- Rutin memeriksa suhu tubuh setidaknya dua kali sehari.
- Wajib melakukan isolasi mandiri di rumah selama 24 jam apablia tubuh kedinginan dan alami pembengkakan kelenjar getah bening namun tidak demam atau ruam.
- Bila tubuh demam disertai ruam, maka wajib mengisolasi diri dan menghubungi layanan kesehatan terdekat.
- Jika tubuh alami kedinginan dan pembengkakan kelenjar getah bening sebaiknya segera konsultasi dengan dokter.
- Bila tubuh tidak alami gejala lanjutan, maka bisa beraktivitas seperti biasa.
Itulah dia Moms penjelasan mengenai kemungkinan penyintas cacar monyet bisa terinfeksi ulang dan penanganan seseorang yang terindikasi tertular virus cacar monyet.
Artikel ini pernah tayang di Grid Health dengan judul "Sudah Sembuh, Penyintas Cacar Monyet Masih Berisiko Terinfeksi Kembali"
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR