Nakita.id - Ketika anak tidak mau makan, banyak orangtua merasa bingung.
Sebab, ketika anak tidak mau makan apalagi dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan anak kekurangan asupan kalori dan nutrisi penting.
Sehingga para orangtua wajib mengetahui apa saja penyebab anak tidak mau makan dan bagaimana cara mengatasinya.
Tim Nakita telah mewawancarai dr. Sunu Rachmat Waslan, Sp. A., M. Kes selaku Dokter Spesialis Anak yang berbasis di Karanganyar, Jawa Tengah mengenai penyebab anak tidak mau makan.
Dokter Sunu mengungkapkan bahwa masalah anak sulit makan jadi salah satu masalah yang kerap dikeluhkan orangtua.
"Sulit makan pada anak merupakan sebagian besar keluhan orangtua saat datang ke dokter anak. Permasalahan yang sering terjadi adalah anak hanya mau makan cair atau lumat karena sulit mengunyah atau menelan, anak langsung menangis berlari menjauh saat melihat sendok atau piring, atau bahkan menyemburkan makanan. Serta adanya keterlambatan untuk makan mandiri," jelas dr. Sunu.
Ternyata, penyebab anak tidak mau makan cukup bervariasi.
"Penyebab sulit makan sangat bervariasi antara lain oleh karena penyakit atau kelainan organik yang mendasari atau adanya interaksi biologis dan faktor lingkungan terutama keluarga yang kurang harmonis.
Penyebab utama yang paling banyak dijumpai adalah pemberian nutrisi yang kurang tepat mengenai komposisi makanan, tekstur, maupun cara pemberian," ungkap dr. Sunu.
Baca Juga: Jangan Terlalu Dipaksa, Penyebab Anak Tidak Mau Makan Biasanya Terjadi Karena 4 Hal Ini
Salah satu hal yang kerap jadi penyebab anak tidak mau makan adalah perilaku orangtua sendiri.
"Perilaku orangtua memberikan peranan penting dalam praktik pemberian makan pada anak. Sebagai contoh, anak yang dipaksa makan atau minum atau diberikan minuman penambah nafsu makan akan justru menimbulkan trauma secara psikologis pada anak yang berakibat semakin sulit makan akan timbul gerakan tutup mulut," bebernya.
Sangat penting bagi orangtua segera mencari tahu dan bertindak ketika anak alami susah makan.
Jangan sampai anak tidak mau makan berkepanjangan sebab bisa berdampak pada tumbuh kembangnya.
"Sulit makan berkepanjangan akan menyebabkan penurunan asupan kalori yang dibutuhkan sehingga bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dampak sulit makan pada awalnya akan berpengaruh terhadap berat badan kemudian akan mempengaruhi tinggi badan serta status gizi," ujar dr. Sunu.
Secara garis besar, ada tiga cara yang perlu dilakukan orangtua dalam upaya mengatasi anak susah makan.
"Apabila anak mengalami kesulitan makan ada beberapa hal yang perlu dilakukan sesuai dengan feeding rules menurut Bonin, yang pertama adalah jadwal yang berarti membuat jadwal makan utama dan selingan yang teratur, pemberian makan sebaiknya tidak lebih dari 30 menit, jangan menawarkan camilan lain saat makan kecuali minum.
Kedua lingkungan yang menyenangkan, tidak boleh ada paksaan untuk makan. Siapkan serbet untuk alas makan agar tidak berantakan, tidak ada distraksi, mainan, televisi, HP, atau perangkat permainan elektronik lain saat makan. Jangan memberikan makanan sebagai hadiah," ungkap dr. Sunu.
Baca Juga: Rekomendasi Menu dari Chef Devina Hermawan Untuk Mengatasi Anak Tidak Mau Makan
Langkah ketiga dalam mengatasi anak susah makan yaitu orangtua wajib memperhatikan prosedur pemberian makan.
"Ketiga prosedur, yaitu berikan makanan pada porsi kecil, berikan makanan utama dulu baru diakhiri dengan minum. Biarkan anak untuk makan sendiri. Bila anak menunjukkan gejala tidak mau makan, atau mengatupkan mulut, memalingkan kepala, dan menangis maka tawarkan kembali makanan secara netral tanpa membujuk ataupun memaksa.
Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri proses makan. Hanya boleh membersihkan mulut anak bila makan sudah selesai," ungkapnya.
Dokter Sunu mengungkapkan bahwa hingga kini banyak orangtua di Tanah Air yang sulit menerapkan tiga cara tersebut. Bahkan, seringkali orangtua melakukan cara yang salah untuk mengatasi anak susah makan.
Perilaku kebanyakan orangtua di Indonesia terhadap beberapa hal tersebut masih sulit dilakukan. Karena pemahaman yang masih kurang tepat, sebagian besar orangtua atau pengasuh membujuk dan menenangkan anak dengan berbagai macam cara supaya anak mau makan. Hal ini justru mengganggu konsentrasi makan anak.
Bila anak tidak mau makan orangtua seringkali menggantinya dengan susu formula berlebihan, hal ini menyebabkan anak selalu kenyang dan sulit mengenal perilaku makan yang benar," tutur dr. Sunu.
Dokter Sunu juga mengingatkan supaya orangtua perlu memperhatikan syarat pengenalan makanan ke anak.
"Pencegahan sulit makan adalah penerapan aturan makan (feeding behavior) yang tepat mengacu pada feeding rules yang telah dijelaskan tersebut. Pengenalan makan juga harus memenuhi 4 syarat diantaranya pertama tepat waktu di saat ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi, kedua adekuat dalam memberikan gizi sesuai usia bayi, ketiga aman dalam penyajian serta penyimpanannya, keempat makanan diberikan dengan cara yang benar dengan memperhatikan sinyal kenyang dan lapar seorang anak.
Dengan menerapkan feeding rules diharapkan mengatasi masalah sulit makan pada anak bisa teratasi sehingga tumbuh kembang anak tetap optimal, namun apabila anak masuih sulit makan maka disarankan untuk konsultasi dengan Ahli Gizi atau Dokter Spesialis Anak terdekat," pungkasnya.
Baca Juga: Pentingnya Sosok Dads Berperan Sama dengan Moms Ketika Anak Tidak Mau Makan
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR