Nakita.id - Masalah gigi berlubang pada anak tidak boleh dianggap sepele.
Orang tua harus memberikan pemahaman mengenai kesehatan gigi dan mulut pada anak.
Salah satunya dengan rajin sikat gigi untuk mencegah gigi berlubang.
Seperti yang kita tahu, sikat gigi merupakan salah satu rutinitas dalam merawat gigi anak.
drg. Danar Pradipta Rani, Sp. KGA. Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak dari Brawijaya Hospital Antasari, menyebutkan apa saja gejala gigi berlubang pada anak.
"Sakit sudah pasti, biasanya sampai nyut-nyutan dan bengkak," katanya dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Rabu (3/8/2022).
Namun, sayang banyak orang tua yang tidak menyadari terjadinya bengkak pada gusi anak.
"Dikiranya hanya sariawan, padahal itu bengkak berisi nanah," kata dr. Danar.
"Biasanya kita menganggap semua yang terjadi di gusi adalah sariawan, padahal penyebabnya dari gigi berlubang," lanjutnya.
Oleh karenanya, dr. Danar menyarankan supaya anak dibawa ke dokter gigi saat terjadi bengkak di gusinya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan bagaimana perawatan gigi berlubang pada anak.
"Untuk perawatannya tergantung ya, lubangnya sebesar apa," kata dr. Danar.
"Nanti dokter gigi akan menentukan perawatan terbaik, apakah harus dilakukan penambalan atau harus perawatan saluran akar," lanjutnya.
Untuk penambalan gigi, dijelaskan bahwa prosedur ini aman untuk anak-anak dan tidak ada minimal usia untuk dilakukan tindakan tersebut.
"Kemudian, perawatan saluran akar dilakukan saat gigi berlubangnya sudah dalam sekali sampai saraf gigi," kata dr. Danar.
"Atau bisa juga dilakukan pencabutan gigi kalau sudah terlalu parah," lanjutnya.
Saat terjadi gigi berlubang pada anak, biasanya anak jadi lebih rewel karena tidak tahan dengan rasa sakitnya.
Dr. Danar menjelaskan seperti apa cara meredakan rasa sakitnya supaya anak tidak rewel terus-terusan.
Sebab biasanya anak yang rewel jadi susah tidur karena menahan sakit di gigi dan gusinya.
"Cara meredakannya memang harus dibawa ke dokter gigi, karena sakit gigi beda dengan sakit seperti demam," kata dr. Danar.
"Untuk meredakan sakitnya memang harus dilakukan tindakan, kalau cuma diberi obat nanti sakitnya hanya akan hilang timbul," lanjutnya.
Sakit gigi yang hilang timbul misalnya, setelah minum obat sakitnya hilang sebentar lalu bisa timbul lagi.
"Nanti dilihat oleh dokter gigi, pengobatan apa yang dibutuhkan. kalau memang perlu diberikan obat," kata dr. Danar.
"Kadang ada juga yang tidak perlu diberi obat, misalnya hanya dengan dilakukan tindakan pembersihan saja, itu bisa," lanjutnya.
Terakhir dr. Danar menyarankan supaya Moms mau membawa anak untuk periksa ke dokter gigi supaya sakit giginya cepat sembuh.
"Jadi kalau sakit gigi tetap harus pergi ke dokter gigi terlebih dulu ya," tutupnya.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR