Nakita.id - Drama Korea Extraordinary Attorney Woo kini tengah digandrungi banyak penonton drama di Indonesia.
Extraordinary Attorney Woo menceritakan tentang pengacara Woo Young-Woo yang menderita autism spectrum disorder (ASD).
Dalam Extraordinary Attorney Woo diceritakan sang pengacara memiliki kecerdasan luar biasa.
Ia punya daya ingat luar biasa yang membuatnya bisa menguasai berbagai pasal-pasal penting dalam pekerjaannya.
Namun sayang ia kurang memiliki keterampilan sosial dan empati.
Extraordinary Attorney Woo memberikan inspirasi bagaimana orang dengan disabilitas mampu hidup mandiri meski dengan stigma dan prasangka yang masih beredar.
Autism Spectrum Disorder (ASD)
Gangguan spektrum autisme (ASD) adalah cacat perkembangan yang disebabkan oleh perbedaan genetik di otak.
Orang dengan ASD mungkin berperilaku, berkomunikasi, berinteraksi, dan belajar dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang lain.
Seringkali tidak ada apa pun tentang penampilan mereka yang membedakan mereka dari orang lain.
Kemampuan orang dengan ASD dapat bervariasi secara signifikan.
Baca Juga: Anak Sering Duduk W Saat Main, Benarkah Tanda Autisme pada Si Kecil?
Misalnya, beberapa orang dengan ASD mungkin memiliki keterampilan percakapan tingkat lanjut sedangkan yang lain mungkin nonverbal.
Beberapa orang dengan ASD membutuhkan banyak bantuan dalam kehidupan sehari-hari namun ada pula yang dapat bekerja dan hidup dengan sedikit atau tanpa dukungan.
ASD dimulai sebelum usia 3 tahun dan dapat berlangsung sepanjang hidup seseorang, meskipun gejalanya dapat membaik seiring waktu.
Gejala Autism Spectrum Disorder
Beberapa anak menunjukkan gejala ASD dalam 12 bulan pertama kehidupan. Pada orang lain, gejala mungkin tidak muncul sampai usia 24 bulan atau lebih.
Beberapa anak dengan ASD memperoleh keterampilan baru dan mencapai tonggak perkembangan hingga sekitar usia 18 hingga 24 bulan.
Kemudian mereka berhenti memperoleh keterampilan baru atau kehilangan keterampilan yang pernah mereka miliki.
Ketika anak-anak dengan ASD menjadi remaja dan dewasa muda, mereka mungkin mengalami kesulitan mengembangkan dan mempertahankan persahabatan, berkomunikasi dengan teman sebaya dan orang dewasa, atau memahami perilaku apa yang diharapkan di sekolah atau di tempat kerja.
Mereka mungkin menjadi perhatian karena mereka juga memiliki kondisi seperti kecemasan, depresi, atau gangguan attention-deficit/hyperactivity, yang lebih sering terjadi pada orang dengan ASD.
Orang dengan ASD mungkin juga memiliki cara belajar, bergerak, atau memperhatikan yang berbeda.
Bagi penderita ASD, karakteristik ini dapat membuat hidup menjadi sangat berbeda dan sulit.
Baca Juga: 7 Jenis Mainan untuk Tumbuh Kembang Anak Autisme, Mulai dari Puzzle hingga Plastisin
Perawatan orang dengan ASD
Perawatan yang paling mungkin untuk ASD adalah berusaha untuk mengurangi gejala yang mengganggu fungsi sehari-hari dan kualitas hidup.
ASD mempengaruhi setiap orang secara berbeda, yang berarti bahwa orang dengan ASD memiliki kekuatan dan tantangan yang unik dan kebutuhan pengobatan yang berbeda.
Rencana pengobatan biasanya melibatkan banyak profesional meski hanya melayani individu.
Faktor risiko ASD
Penyebab ASD tidak hanya satu. Ada banyak faktor berbeda yang telah diidentifikasi yang dapat membuat anak lebih mungkin menderita ASD, termasuk faktor lingkungan, biologis, dan genetik.
Meskipun kita hanya tahu sedikit tentang penyebab spesifik, bukti yang ada menunjukkan bahwa hal-hal berikut dapat menempatkan anak-anak pada risiko yang lebih besar untuk mengembangkan ASD, yakni:
1. Memiliki saudara dengan ASD
2. Memiliki kondisi genetik atau kromosom tertentu, seperti sindrom X rapuh atau tuberous sclerosis
3. Mengalami komplikasi saat lahir
Baca Juga: Ini 4 Kebiasaan Ibu Hamil yang Membuat Bayi Cerdas, Salah Satunya Harus Mengonsumsi Ikan
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR