"Dalam membuat karya aku lebih mikirin untuk diri sendiri dulu sih. Sebelum akhirnya benar-benar dipublikasikan," cerita Natasha Rizky.
Diakui Natasha Rizky, butuh dua tahun sampai ia akhirnya berani menerbitkan buku Catatan Kronik ini.
Ada banyak kegundahan yang dialami Natasha Rizky sebelum akhirnya ia memutuskan untuk merilis buku Catatan Kronik ini.
"Karena kalau bukunya sudah diterbitin, bukunya bukan sepenuhnya buat kita," jelasnya.
"Tapi ketika ini (buku) sudah di bagikan ke orang lain, buku ini juga akan jadi milik mereka dan suka-suka mereka memaknai puisi ini," sambungnya lagi.
Hal itu bahkan sampai membuat Natasha Rizky memiliki ketakutkan apabila buku ini tidak memiliki manfaat dan akan terbuang sia-sia nantinya.
"Sampai kepikiran kalau buku ini gak bakal ada manfaatnya untuk pembaca. Ketika buku-buku ini dipublikasikan lalu dibuang sia-sia, gimana dengan orang-orang yang sudah ngebantu terbitin buku ini," papar dia lagi.
Dikatakan Natasha Rizky ada tiga hal yang menjadi inspirasinya saat menulis buku Catatan Kronik ini.
"Salah satu insprasinya itu dari diri Aca sendiri. Lalu aku juga terinspirasi dari orang-orang yang berjuang di sekitar aku," ucap Natasha Rizy.
Lalu inspirasi terakhir yang membuatnya menulis buku Catatan Kronik ini adalah dari tokoh-tokoh agama yaitu Fatimah, Maryam dan Khodijah.
"Sajak-sajak ini hanyalah pelengkap, sebagai kawan untuk catatan kronikmu. Sebab, bagaimana pun juga jatatan kronik-mu yang terpenting buat dirimu sendiri," tukasnya lagi.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |