Nakita.id - Berikut cara membedakan anak yang kurus sehat dan anak yang kurang gizi.
Mengetahui bagaimana cara membedakan anak yang kurus sehat dan anak yang kurang gizi merupakan hal wajib bagi orangtua.
Karena, jika tahu cara membedakan anak yang kurus sehat dan anak yang kurang gizi, Moms bisa lebih memantau tumbuh kembang sang buah hati.
Memantau tumbuh kembang sang buah hati memang harus dilakukan orangtua secara rutin.
Karena, tumbuh kembang yang baik sangat memengaruhi masa depan anak.
Tanpa tumbuh kembang yang baik, maka bisa datangkan masalah bagi anak baik di waktu dekat ataupun mendatang.
Untuk membuat tumbuh kembang anak menjadi optimal, faktor utamanya adalah dengan memberikan makanan yang penun nutrisi atau bergizi.
Tanpa asupan nutrisi yang cukup, tumbuh kembang anak pun bisa menjadi terganggu dan membuat sang buah hati rentan mengalami kondisi kurang gizi.
Apabila anak terus-terusan mengalami kondisi kurang gizi, maka berpotensi mengalami stunting.
Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi secara kronis.
Angka stunting di Indonesia pun terbilang masih sangat tinggi.
Baca Juga: 6 Panduan Memberikan MPASI Mulai dari Umur, Bahan, Hingga Gizinya
Banyak anak yang justru nyawanya tidak tertolong akibat mengalami stunting ini.
Maka dari itu, apabila anak menunjukan gejala kekurangan gizi ada baiknya segera periksakan ke dokter supaya kondisinya tidak semakin parah.
Salah satu ciri anak kekurangan gizi adalah badannya yang kurus, Moms.
Namun, para Moms juga wajib paham, tidak semua anak yang kurus kekurangan gizi.
Selama anak yang kurus itu sehat dan tinggi badannya terus bertambah, maka aman-aman saja.
Tapi, akan jadi masalah apabila berat badan tak kunjung naik, tinggi badan anak juga tidak bertambah.
Maka dari itu, penting sekali bagi para Moms mengetahui cara membedakan anak yang kurus sehat dan anak yang kurang gizi.
Melansir dari Tribunnews, cara membedakan anak yang kurus sehat dan anak yang kurang gizi bisa dilihat dari wajahnya.
Biasanya, wajah anak yang kurang gizi cenderung pucat.
Kemudian, nafsu makan anak yang kurang gizi juga cenderung menurun drastis.
Anak-anak yang kurang gizi juga mudah sekali sakit.
Hal tersebut disebabkan karena imun anak yang kurang gizi cenderung lemah.
Salah satu penyakit yang harus dicurigai dan bisa jadi pertanda anak kurang gizi adalah batuk bekepanjangan.
Batuk berkepanjangan ini bisa membuat berat badan anak tak kunjung naik.
Karena, biasanya batuk berkepanjangan menjadi gejala anak mengalami penyakit infeksi Tuberkulosis, infeksi saluran kemih, infeksi parasit, dan sebagainya.
Selain dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh, infeksi juga dapat membuat Si Kecil sulit makan.
Selama penyakit-penyakit ini tak disembuhkan, Si Kecil tetap akan kurus dan berat badannya pun tidak akan bertambah.
Untuk itu, memantau pertumbuhannya setiap bulan sangat penting dilakukan.
Bawa anak ke dokter untuk memeriksakan segala tumbuh kembangnya.
Apabila Moms memang tidak bisa membawa anak ke dokter setiap bulannya, maka bisa datang ke posyandu.
Biasanya pemeriksaan di posyandu akan dilakukan setiap wilayah RW.
Dengan adanya posyandu, bisa membantu Moms untuk memantau tumbuh kembang sang buah hati. Nah, itu dia cara membedakan anak yang kurus sehat dan anak yang kurang gizi.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR