Jadi, bila si kecil berusia antara 2 bulan-1 tahun dan frekuensi napasnya 60 kali per menit, harus diwaspadai.
Sebab, kemungkinan infeksi saluran napas bawah (entah bronkiolitis atau pneumonia).
Sementara, napas yang sesak bisa dilihat dari cuping hidung si kecil yang tampak kembang kempis.
Atau yang lebih jelas, saat bernapas, dinding dadanya tertarik ke dalam (dalam bahasa medis disebut retraksi subkostal atau chest indrawing).
Gangguan napas ini tak boleh dianggap sepele.
Sebab, kalau kondisinya berat, bayi bisa jadi biru. Malah yang parah bisa berakibat kematian.
Itulah mengapa, bayi yang menderita bronkiolitis biasanya harus dirawat sampai sekitar 1 minggu.
Si kecil boleh pulang dari rumah sakit bila sesak dan demamnya tak ada lagi, dan ia pun bisa makan seperti sedia kala.
Umumnya, bronkiolitis dapat disembuhkan dengan tuntas asalkan penderita segera dibawa ke dokter sebelum infeksinya meluas dan menjadi berat.
Jadi, bila sakit batuk-pileknya tak sembuh-sembuh juga dalam 2-3 hari, setelah dicoba diobati sendiri, segera bawa ke dokter.
Atau, si kecil baru 1 hari batuk-pilek tapi sudah ada tanda-tanda seperti demam tinggi, lalu napasnya sesak atau cepat, maka jangan ditunda lagi! (Sumber: Tabloid Nakita)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR