Nakita.id - Salah satu hal yang menggembirakan dari tumbuh kembang bayi adalah munculnya gigi.
Mengenai gigi pertama bayi mungkin Moms ingin mengetahui kapan mulai tumbuh dan bagaimana mendorong agar terjadi erupsi gigi.
Sebab, ada anak yang di usia hampir setahun, giginya belum tumbuh.
Apa yang sebetulnya terjadi?
Umumnya, erupsi atau keluarnya gigi susu pertama, terjadi di usia 6-8 bulan.
Kendati demikian, tak usah cemas bila di atas usia itu, gigi si kecil belum juga keluar. Sebab, normalnya erupsi gigi terjadi pada usia 6-12 bulan.
Lain halnya bila usianya lebih dari setahun tapi belum juga terjadi erupsi gigi. Bisa jadi ia memang tak punya benih gigi.
Sampai usia berapa pun, tak akan ada erupsi. Artinya, sampai dewasa tak akan punya gigi. Untungnya, kasus ini jarang terjadi.
Untuk merangsang erupsi gigi, perhatikan aturan pemberian makanan pada bayi. Baik dari segi kandungan gizi maupun tahapan pemberian makanan dari cair ke padat. Tujuannya, agar kebutuhan nutrisi anak dapat terpenuhi. Sebab, selain berguna untuk tumbuh kembang, juga merangsang pertumbuhan gigi dari dalam.
Pertumbuhan gigi juga bisa dirangsang dengan pemberian vitamin sesuai anjuran dokter.
Ada zat yang dapat memperkuat gigi bayi, menjaga dan mencegah kerusakan gigi, yaitu zat fluor. Zat ini bisa diberikan pada ibu hamil sampai bayi lahir hingga berusia 10 tahun.
Baca Juga: Ini 4 Macam Masalah Gigi Pada Anak dan Pengobatannya, Awas Rata-rata Sangat Umum Terjadi Pada Anak
Awalnya, gigi yang keluar adalah gigi seri tengah bawah, lalu secara berurutan gigi seri tengah atas, gigi seri lateral atas dan gigi seri lateral bawah, geraham susu pertama, gigi taring, dan geraham susu kedua.
Erupsinya satu per satu meski kadang ada juga yang sepasang-sepasang.
Biasanya, ketika akan erupsi gigi, si bayi lebih banyak mengeluarkan air liur dan maunya menggigit-gigit sesuatu akibat rasa gatal pada gigi. Dengan menggigit, juga dapat mempercepat keluarnya gigi.
Berikan saja biskuit khusus yang agak keras atau mainan gigit dari bahan plastik yang aman buat bayi.
Jika daya tahan tubuh si bayi kurang bagus, biasanya akan mengalami sumeng (demam yang tak terlalu tinggi). Ini terjadi karena gigi akan menembus lapisan gusi yang keras, sehingga diperlukan suatu energi yang kuat.
Nah, reaksi yang ditimbulkan tubuh itulah yang menyebabkan anak jadi sumeng. Tak perlu khawatir karena biasanya akan hilang sendiri setelah 1-3 hari.
Biasanya bayi juga akan rewel karena ia tak bisa mengeluhkan rasa sakitnya. Rewelnya paling lama seminggu. Perasaan tak enak di mulut, kerap membuatnya malas makan dan nafsu makannya berkurang.
Jika giginya sudah kelihatan sedikit saja, 1-2 milimeter, biasanya semua gejala itu akan hilang.
Erupsi yang terjadi lebih dini merupakan salah satu bentuk kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi. Tapi tak semua gigi yang erupsinya lebih dini adalah betul-betul gigi dengan memiliki akar gigi. Ada juga yang berupa epitel atau tonjolan dari gusi yang keras seperti gigi tapi tak ada akarnya.
Gigi yang sudah ada begitu bayi lahir, dikenal dengan istilah gigi natal. Tumbuhnya tak tentu. Kadang di bagian depan atas, kadang di bagian bawah. Yang jelas, ia jarang tumbuh di bagian belakang. Jumlahnya pun hanya satu buah. Sementara kelainan gigi susu yang tumbuhnya pada bulan pertama setelah kelahiran, dikenal dengan gigi neonatal.
Jika kehadiran si gigi mengganggu, mesti dibuang. Misalnya, gigi tersebut goyang karena memang belum mantap sehingga dikhawatirkan akan lepas sendiri kemudian tertelan oleh si bayi. Begitu juga bila membahayakan si ibu saat menyusui, semisal puting terluka karena gigitan. (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Penyebab Gigi Anak Rusak dan Cara Mencegahnya, Bolehkah Berikan Susu di Malam Hari?
Berikan Pengetahuan Mengenai Produksi Pakaian Dalam dengan Cara Edukatif, Rider Resmikan Establishment Underwear Factory di KidZania Jakarta
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR