Selain itu, jika bayi terlalu lama di jalan lahir, oksigen di kepala bayi makin berkurang, hingga mengganggu kecerdasannya kelak.
Pendapat lain, bayi-bayi yang dilahirkan lewat persalinan spontan akan mengalami transisi antara dunia dalam dan luar rahim.
Ini tak dialami bayi-bayi dengan bedah caesar, hingga kelahiran lewat persalinan biasa ibarat latihan buat bayi untuk bertahan.
Jika ia bisa dengan baik melalui tahapan proses persalinan itu, adaptasi selanjutnya akan baik juga.
Akan halnya persalinan caesar, kadang dilakukan saat organ-organ si bayi, terutama paru-paru, belum cukup kuat untuk beradaptasi dengan dunia lahir.
Akibatnya, si bayi kadang mengalami gangguan pernapasan, dan ini berpengaruh pada adaptasinya.
Bedah caesar pun bisa merugikan janin jika terjadi hal-hal tak diharapkan. Misal, waktu operasi ternyata harus berlangsung lama. Hingga, anestesi atau obat bius yang semula hanya ditujukan buat ibu, bisa mempengaruhi janin.
Akibatnya, bayi yang dilahirkan tak langsung menangis. Kelambatan menangis ini bisa menyebabkan kelainan.
Pun saat pengeluaran air ketuban di saluran napas. Pada persalinan normal, karena bayi melewati jalan lahir yang sempit, sisa cairan akan terperas keluar.
Tak demikian pada persalinan caesar.
Semua itu akan berakibat pada skor Apgar si bayi, yaitu penilaian terhadap kemampuan adaptasi bayi dengan lingkungan barunya, yang tentunya akan berpengaruh pula terhadap penyesuaian pascalahir dan bukan tak mungkin pada tumbuh kembang selanjutnya. (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Masih Dipertanyakan Apakah Biaya Melahirkan Caesar Ditanggung BPJS? Ketahui Jawabannya Disini!
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR