Pria tua tersebut terlihat berbicara dengan "keluarganya" sambil makan dan saat itulah istri Zupi menangis. Anak-anaknya juga sedih dan berusaha menghibur ibu mereka.
“Ada pelanggan yang tidak sengaja menabrak kursi saat melewati si bapak tapi dia tidak marah. Sebagai gantinya, dia dengan tenang memosisikan ulang kursi dan melanjutkan makan,” tambah Zupi.
Menurut pelayan, bapak itu mengunjungi restoran dua hingga tiga kali setiap pekan dan dia akan mengulangi hal yang sama selama kunjungannya yaitu memesan delapan porsi makanan dan minuman.
Si bapak akan membayar semua yang dia pesan, meskipun sebagian besar porsinya tidak tersentuh. Untuk sisa makanan, biasanya para pelayan akan membungkusnya.
“Apakah dia tidak stabil secara mental? Saya kira tidak demikian. Dia berpakaian bagus, memakai masker, membayar makanannya, dan menata meja dengan rapi. Tidak ada yang tahu apa yang telah dia lalui,” pungkas Zupi.
Setelah kisahnya viral banyak warganet yang iba, bahkan ada yang menawari untuk menemani serta membayari pesanannya.
Akan tetapi, Zupi Bakhtiar selaku yang mengunggah cerita mengatakan kepada Wau Post, ia berharap orang-orang tidak mengganggu bapak itu dan membiarkannya makan dengan tenang.
Zupi juga meminta agar lokasi restoran dirahasiakan demi menghormati privasi bapak yang makan sendirian di restoran tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bapak Ini Selalu Sendirian di Restoran, Pesan 8 Porsi, tapi Mengaku Makan dengan Keluarga"
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR