Nakita.id – Pemberian dosis obat bayi harus dilakukan dengan tepat untuk kesembuhan Si Kecil.
Ketepakatan dosis obat bayi tidak hanya bertujuan supaya obat bekerja sesuai dengan fungsi pada tubuh mereka.
Tetapi dengan memberikan dosis obat bayi sesuai dengan kebutuhan dapat menghindari efek samping obat yang akan terjadi.
Fungsi organ tubuh bayi dengan orang dewasa sudah barang tertentu berbeda.
Dalam tubuh bayi mereka belum berkembang dengan sempurna sehingga dosis yang diberikan perlu disesuaikan dengan kondisi bayi.
Dosis yang terlalu sedikit maupun terlalu banyak keduanya saling memiliki kekurangan.
Ketika obat yang diberikan dosis lebih sedikit tingkat keefektivitas tidak bekerja dengan maksimal.
Begitu juga sebaliknya, dosis yang berlebihan justru bisa menyebabnya overdosis yang berakibat fatal.
Alasan inilah yang membuat Moms harus benar-benar memberikan dosis yang tepat sesuai dengan kondisi bayi.
Biasanya dosis obat sudah tertera dibalik kemasan obat beserta bagaimana aturan pakainya.
Meski demikian, terkadang Moms masih memiliki keraguan sebelum memberikannya kepada bayi.
Baca Juga: Pemberian Obat Bayi Dicampur Dengan ASI Apakah Boleh? Simak Jawabannya
Supaya membantu Moms lebih yakin berikut ini adalah beberapa cara pemberian dosis obat bayi yang tepat.
Cara mengitung dosis obat bayi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.
Salah satunya adalah dengan aturan yang disarakan pada berat badan anak.
Mengitung dosis anak menggunakan cara ini terbilang cukup mudah.
Moms, bisa menghitung dosis obat bayi dengan memakai rumus obat dosis bayi dikali berat badan (kg).
Contoh perhitungan :
Pemberian obat ibuprofen adalah sebanyak 10 mg kepada anak umur 3 tahun dengan berat badan 14 kg.
Maka dosis obat yang dapat diberikan sebesar 10 x 14 = 140 mg.
Metode berikutnya yang bisa digunakan adalah aturan Fried.
Penggunakan rumus ini biasanya sering dipakai untuk bayi yang masih berumur hitungan bulan.
Aturan Fried adalah metode yang memperkirakan dosis obat untuk anak dengan membagi usia anak dalam hitungan bulan dengan 150 dan mengalikan hasilnya dengan dosis dewasa.
Baca Juga: Obat Bayi Mana yang Lebih Baik, Acetaminophen atau Ibuprofen?
Untuk lebih lengkapnya perhatikan cara menghitung berikut ini:
Usia anak/150 x dosis dewasa = dosis anak
Contohnya seorang bayi berumur 6 bulan diresepkan paracetamol dengan dosis 500 mg.
Maka dosis yang bisa diberikan adalah 6/150 x 500 = 20 mg.
Dalam aturan Young, biasanya rumus ini sering dipakai untuk bayi berumur 1 tahun hingga 8 tahun.
Hampir sama dengan aturan milik Fried, namun pada perhitungan kali ini didasarkan pada usia anak dalam hitungan tahun.
Berikut ini adalah cara menghitungnya:
Usia anak dalam tahun/usia anak ditambah 12 tahun x dosis dewasa.
Contoh perhitungan :
Seorang bayi 2 tahun diresepkan obat dosis dewasa sebanyak 20 mg. Maka 2 tahun/2+12 tahun x 20 mg = 2,8 mg.
Sehingga dosis bayi yang dapat diberikan berdasarkan aturan dari Young adalah sebanyak 2,8 mg.
Baca Juga: Begini Cara Memberikan Obat Pada Bayi agar Tidak Alami Trauma
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR