Tabloid-Nakita.com - Apa yang Mama lakukan saat bangun pagi? Mungkin Mama menganggap apa yang terjadi pada pagi hari berjalan secara alami. Alarm berbunyi, lalu Mama menekan tombol snooze agar bisa tidur 10 menit lagi, setelah itu baru mandi dan menyiapkan sarapan dan mengantar anak sekolah.
Namun, menurut life coach Bruno LoGreco, ada beberapa kebiasaan buruk setelah bangun tidur yang tidak kita sadari, dan bisa memberi pengaruh buruk pada kesehatan. Salah satunya, tidur lagi setelah alarm berbunyi tadi. Agar hidup Mama lebih produktik sepanjang hari, cari tahu kebiasaan buruk setelah bangun tidur yang harus diubah:
Tidur lagi setelah alarm berbunyi
Mama ingin tidur lagi barang 10 menit setelah alarm berbunyi. Namun cara ini bisa membuat Mama terlambat masuk ke kantor, dan akibatnya jadi lembur. Bahkan, Mama tak sempat break sejenak karena pekerjaan keburu menumpuk.
Ketimbang tidur lagi, lebih baik ingatkan bahwa jika tiba di kantor pada waktunya, Mama juga bisa pulang tepat waktu untuk melakukan hal-hal lain yang ingin Mama lakukan. Entah bermain dengan anak, atau menyiapkan makan malam.
Tidak mandi atau gosok gigi
Sesuai lagu anak-anak: Bangun tidur, ku terus mandi.... Tetapi, bangun kesiangan atau terburu-buru saat menyiapkan anak sekolah bisa membuat Mama tak sempat mandi atau lupa gosok gigi. Alangkah baiknya jika Mama lebih disiplin dengan pengaturan waktu. Lagipula, mandi pagi bisa membantu tubuh lebih bugar dan lebih berenergi. Berangkat ke kantor dengan rambut belum dikeramas juga membuat Mama tidak percaya diri, bukan?
Tidak sarapan
Bangun kesiangan membuat sarapan tidak lagi prioritas. Karena prioritas Mama adalah menyiapkan sarapan untuk Papa dan anak-anak yang harus sekolah. Setelah itu mengantarkan anak ke sekolah dan berbelanja di pasar. Sesudah itu Mama sendiri yang harus bersiap ke kantor.
Padahal, sarapan adalah momen makan paling penting dalam sehari, karena menjadi sumber energi bagi tubuh. Perlu Mama ketahui, korteks prefrontal (bagian otak di belakang dahi yang antara lain berfungsi dalam mengambil keputusan) membutuhkan energi. "Ketika Anda tidur sepanjang malam dan belum mendapat makanan apapn dalam sistem tubuh selama sekitar 12 atau 13 jam, korteks prefrontal akan terkuras," kata LoGreco. Karena itu, tidak sarapan akan memperlambat kerja otak.
Minum energy drink untuk sarapan
Niatnya sarapan, tapi menunya tidak sehat. Misalnya, minum minuman berenergi untuk sarapan untuk menambah energi. Sayangnya, menurut LoGreco, energy drink hanya merupakan pendongkrak energi buatan. Manfaatnya tidak akan lama, bahkan perut Mama mungkin tak dapat menerimanya. Lebih baik, pilih menu sarapan ringan yang mengenyangkan berkat kandungan serat dan protein. Smoothie pisang atau roti dengan selai kacang akan cukup memberikan energi, dan cukup ringkas untuk dibawa.
Sepele, bukan? Namun berjanjilah untuk tidak mengulangi kebiasaan buruk saat bangun pagi ini, ya.
(Dini/Yahoo! Health)
KOMENTAR