Nakita.id - Apakah Moms pernah melihat benjolan kecil di telapak kaki yang mengeras?
Kondisi tersebut dikenal dengan istilah mata ikan.
Mata ikan merupakan salah satu penyakit kulit.
Meskipun tidak termasuk kondisi serius, namun bejolan tersebut menganggu saat sedang berjalan.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta tentang mata ikan.
Mengutip dari Medscape, mata ikan istilah medisnya adalah clavus.
Kondisi ini ditandai dengan penebalan kulit di telapak kaki yang berbentuk bulat dan keras.
Kulit di sekitar benjolan biasanya bersisik dan kering.
Biasanya mata ikan muncul di kaki bagian depan dekat jari-jari.
Terkadang terasa sakit ketika kaki ditekan saat sedang berjalan.
Namun, bisa juga tumbuh di bagian tubuh lainnya seperti tangan, kaki, dan jari.
Baca Juga: Viral Cara Sembuhkan Penyakit Mata Ikan Tanpa Operasi dengan Kulit Pisang, 3 Hari Mata Ikan Lenyap!
Mengutip dari Cleveland Clinic, berdasarkan bentuknya mata ikan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
- Mata ikan keras: Biasanya timbul di bagian kulit yang langsung bersentuhan dengan tulang.
Gejalanya terdapat penumpukan kulit yang terasa keras dan memiliki inti di tengahnya.
- Mata ikan lunak: Muncul pada bagian kulit yang lembab, seperti kulit di sela jari-jari.
Bentuknya berwarna keputihan atau abu-abu, terasa halus, dan memiliki tekstur kenyal.
- Mata ikan kecil: Biasanya muncul di bagian bawah kaki dan sama-sama menyebabkan rasa nyeri.
Melansir dari Healthline, mata ikan bisa terbentuk ketika kulit mengalami tekanan atau gesekan berulang kali.
Pada dasarnya, mata ikan muncul sebagai reaksi alami tubuh untuk melindungi kulit agar tidak luka karena seringnya mengalami gesekan atau tekanan.
Beberapa hal ini dapat menimbulkan gesekan dan tekanan yang bisa menyebabkan mata ikan di kaki, diantaranya:
- Mengenakan sepatu hak tinggi
- Memakai sepatu yang salah ukuran dan tidak nyaman
Baca Juga: Mudah dan Tidak Sakit, Ini Cara Alternatif untuk Hilangkan Mata Ikan
- Jarang pakai kaus kaki atau pakai kaus kaki tipis dan kekecilan
- Sering berjalan atau berlari di luar ruangan tanpa alas kaki
- Berjalan dengan postur yang tidak tepat, misalnya terlalu berjinjit
Beberapa faktor berikut ini jiga dapat meningkatkan risiko terkena mata ikan, diantaranya:
- Memiliki kelainan bentuk jari, seperti hammer toe dan bunion
- Memiliki kelainan bentuk tangan dan kaki, seperti taji tulang
- Memiliki kelainan kelenjar keringat
- Memiliki bekas luka atau kutil
Mengutip dari verywell health, sebagian besar penyakit mata ikan tidak memerlukan pengobatan secara medis dan dapat diobati dengan perawatan rumahan, begini caranya.
- Hilangkan sumber iritasi
Gunakan sepatu yang pas dan nyaman, karena seiring bertambahnya usia, kaki mulai mengalami perubahan pada lengkungan atau ketebalan kulit.
Baca Juga: Sering Muncul di Kaki, Ketahui Penyebab Kutu Air dan Cara Mengobatinya
- Rendam kaki dalam air hangat.
Merendam kaki selama 10 hingga 20 menit dapat melembutkan kulit dan membantu meringankan rasa sakit.
Setelah selesai, keringkan kulit secara menyeluruh supaya tidak lembap.
- Gosok kulit dengan batu apung.
Rendam kaki di air, lalu gosok kulit yang mengeras pelan-pelan dengan batu apung.
Setelah selesai gunakan losion yang kaya emolien untuk mengunci kelembapan dan menjaga kulit tetap lembut.
Apabila mata ikan terasa menganggu, misalnya sangat nyeri sampai sulit untuk berjalan.
Dokter akan menyarankan tindakan operasi dan pemberian obat-obatan tertentu.
Saat dilakukan operasi, dokter akan mengangkat area benjolan mata ikan yang menebal di kaki.
Setelahnya kita dapat berjalan lagi seperti biasa.
Nah Moms, itulah beberapa fakta tentang penyakit kulit mata ikan.
Baca Juga: Begini Cara Menghilangkan Kutu Air di Telapak Kaki Baik Menggunakan Obat maupun Bahan Dapur
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR