Nakita.id - Penyakit kulit autoimun mungkin belum akrab di telinga masyarakat Indonesia.
Tapi faktanya cukup banyak orang mengalami penyakit kulit autoimun, seperti halnya pesohor Raditya Dika dan Ashanty.
Meski disebut sebagai penyakit kulit autoimun, reaksi yang muncul pada tubuh setiap orang berbeda-beda.
Autoimun adalah kondisi di mana sistem imun menyerang jaringan yang sehat.
Penyakit autoimun bisa menyerang bagian tubuh seperti persendian, otot, organ dan lain-lain.
Tapi umumnya, penyakit autoimun akan berpengaruh pada kondisi kulit.
Nah, berikut ini yang perlu Moms tahu mengenai jenis, gejala, penyebab dan cara mengatasi penyakit kulit autoimun.
Yuk simak!
Melansir dari Healthcare, ada 11 jenis penyakit kulit yang muncul karena autoimun, ini daftarnya:
1. Penyakit Bachel
2. Dematitis Herpetiformis
Baca Juga: Jangan Disepelekan! Ketahui Penyebab Mata Ikan di Kaki dan Cara Menghilangkan Penyakit Kulit Ini
3. Dermatomyositis
4. Lichen Planus
5. Linear IgA
6. Lupus
7. Scleroderma
8. Ocular Cicatrical pemphigoid
9. Pemphigoid
10. Pemphigus
11. Vasculitis
Kondisi-kondisi penyakit tersebut meliputi kulit kering, kulit mengeras, kulit merah, kulit gatal, kulit nyeri dan luka.
Baca Juga: Sering Muncul di Kaki, Ketahui Penyebab Kutu Air dan Cara Mengobatinya
Mengutip dari Verywell Family, kulit memiliki lima lapisan di mana dua lapisan teratas biasanya yang paling terkena efek autoimun.
Bagian paling atas disebut epidermis, sementara di bawahnya adalah dermis yang mencakup sel vital, jaringan dan struktur.
Dua lapisan ini terikat oleh protein dan struktur lain, di mana akan menyebabkan lepuh ketika terpisah.
Pada kasus autoimun, lepuh ini disebabkan oleh antibodi yang menyerang protein yang dibutuhkan oleh kulit sehat. Gejala penyakit kulit autoimun biasanya meliputi:
- Rasa lelah
- Infeksi kulit (memar, bengkak)
- Muncul ruam dan bintik merah
- Kulit terluka
- Kulit kering, gatal dan berdarah
- Kulit menebal
- Sendi kaku dan bengkak
Seperti sudah dijelaskan kalau autoimun disebabkan oleh sistem imun yang merang jaringan sehat.
Di mana seharusnya sistem imun melindungi dari bakteri, virus dan racun.
Alasan kenapa hal ini terjadi sampai sekarang masih belum diketahui penyebabnya.
Penelitian menyebut kaitan autoimun dengan berbagai kondisi seperti radiasi sinar UV, hormon, infeksi dan makanan tertentu.
Stres disebut juga bisa memicu autoimun.
Perawatan dalam mengobati penyakit ini adalah dengan mengatasi gejala yang muncul.
Semakin sedikit area yang terinfeksi maka akan semaki mudah untuk diobati.
Pengobatan yang paling sering dilakukan untuk penyakit ini adalah memberikan corticosteroid seperti prednisone.
Obat ini akan meniru efek hormon tubuh untuk kemudian menekan inflamasi.
Obat imunosupresif juga digunakan untuk mengatasi penyakit ini.
Tentu saja, obat ini didapatkan setelah pasien berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Hati-hati Herpes pada Bayi, Kenali Gejala dan Cara Perawatannya
Moms bisa mengurangi gejala yang muncul dengan mengoleskan salep gatal, menjaga kelembapan kulit dan menjaga agar tidak terpapar UV.
Selain itu, hindari stres yang bisa memicu autoimun.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR