Nakita.id - Rumah tangga pasangan Roro Fitria dan Andre Irawan kini berada di ujung tanduk.
Roro Fitria yang mengaku mendapatkan tindak KDRT dari sang suami putuskan gugat cerai Andre Irawan.
Kabar Roro Fitria meminta cerai ini cukup mengejutkan mengingat usia pernikahan keduanya belum genap setahun.
Di tengah proses cerai karena KDRT ini, Roro tampak menjalani hari-harinya seperti biasa.
Sang artis terlihat berbagi dengan orang-orang membutuhkan.
Roro menyebut kalau kegiatan tersebut membantunya lepas dari stres karena KDRT.
"Kegiatan sosial itu berkahnya langsung ke Allah SWT."
"Jadi, termasuk tabungan nanti di akhirat. Jadi, tidak harus pikir panjang," kata Roro Fitria seperti dilansir dari Tribun Seleb.
Roro mengaku kalau sebelum melakukan kegiatan sosial, dia hanya berpikir tentang perceraian.
Namun dengan kegiatan tersebut, Roro bisa rileks dan mencoba sembuh dari trauma KDRT.
"Sebelumnya, saya mikirinnya adalah gugatan terus, tapi hari ini sedikit rileks," tambahnya.
Berkaca dari kasus Roro Fitria ini, ketahui cara sembuh dari trauma KDRT .
Melansir dari Psychcentral, berikut sejumlah langkah yang bisa Moms lakukan agar sembuh dari KDRT.
1 Keselamatan
Langkah penyembuhan pertama korban KDRT adalah memastikan dia jauh dari pelaku KDRT.
Ini butuh proses berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sebelum korban lepas dari rasa takut.
Rasa aman dan keselamatan ini berarti korban bisa tidur dan beraktivitas tanpa rasa takut.
2. Lingkungan stabil
Setelah memisahkan korban dan pelaku, langkah selanjutnya adalah menciptakan lingkungan aman.
Usahakan agar korban KDRT berada di lingkungan yang membuatnya tidak ingat dari trauma masa lalu.
3. Dukungan orang terdekat
Teman dan keluarga menjadi faktor penting agar seseorang merasa aman setelah alami KDRT.
Waktu yang dihabiskan bersama orang dekat akan membuat korban melupakan traumanya.
4. Membagikan pengalaman
Salah satu cara paling baik untuk menghilangkan trauma KDRT adalah dengan berbagi pengalaman.
Membagikan pengalaman ini penting agar orang tidak merasa menderita sendiri karena kondisinya.
5. Memasang standar
Standar yang dimaksud adalah korban KDRT harus memulai memasang batasan.
Seperti perilaku seperti apa yang dia bisa terima dan tidak bisa terima.
Hal ini juga harus dipahami oleh orang-orang sekitar agar penyembuhan trauma berjalan baik.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR