Nakita.id - Begini kata Kementerian Kesehatan terkait apakah pelayanan KB (Keluarga Berencana) sudah bisa diakses seluruh Indonesia atau belum
Pemerintah memang terus menggencarkan pelayanan KB di Indonesia.
Karena dengan pelayanan KB di Indonesia bisa membuat masyrakat bisa hidup lebih sehat.
KB merupakan salah satu program yang diadakan untuk membatasi angka kehamilan dan kelahiran.
Seperti diketahui, angka kelahiran di Indonesia cukup tinggi Moms.
Ditambah saat Pandemi Covid-19, angka kelahiran dan kehamilan meningkat secara dratis.
Namun, di tengah angka kelahiran dan kehamilan yang tinggi, angka kematian ibu dan anak di Indonesia juga masih banyak.
Ada banyak penyebab angka kematian ibu dan anak meningkat drastis.
Di antaranya, kehamilan yang terlalu sering, kehamilan yang tidak direncanakan, dan sebaginya.
Maka dari itu, penting sekali untuk Moms melakukan pemasangan KB.
Saat ini, sudah banyak jenis alat kontrasepsi yang beredar di Indonesia.
Baca Juga: Hari Kontrasepsi Sedunia, Hindari Kesalahan-kesalahan dalam Pemakaian KB Agar Moms Tidak Kebobolan
Bagi para Moms yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta bisa mendapatkan pelayanan KB secara mudah.
Pelayanan KB ini terdapat di Puskesmas, rumah sakit, dan juga klinik bidan.
Moms juga perlu tahu! pelayanan KB bisa diakses secara gratis.
Asalkan, Moms terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Tapi sebelum memutuskan untuk melakukan pemasangan KB, ada baiknya Moms memahaminya dulu.
Menurut drg. Kartini Rustandi, M.Kes selaku Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lansia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, memiliki pemahaman terkait KB menjadi sesuatu hal yang penting.
"Tentu pemahaman apa itu keluarga berencana menjadi penting. Mengetahui bagaimana membangun keluarga yang sehat itu penting, baru kita bisa bicara bagaimana kita bisa merencanakan dengan baik apalagi dengan kondisi seperti saat ini," tutur drg. Kartini pada Nakita.id, Senin (19/9/2022).
Karena ada beberapa pasangan yang setelah menikah tidak langsung ingin memiliki anak.
Ada yang masih ingin fokus berkarier dan sebagainya.
"Misalnya, ada pasangan muda yang masih ingin berkarier, nah kita harus memahami apa itu kontrasepsi, dan jenis-jenisnya," sambungnya.
drg. Kartini menegaskan, setiap alat kontrasepsi pasti memiliki fungsi dan kelebihannya masing-masing.
"Karena setiap alat itu ada fungsinya, ada kelebihannya, tetapi ada juga alat kontrasepsi yang memerlukan persyaratan khusus yang memang diciptakan untuk mengatasi berbagai permasalahan," ucapnya.
Karena ada beberapa orang yang sensitif terhadap alat kontrasepsi tertentu.
Misalnya, ada beberapa orang yang sensitif dengan alat kontrasepsi hormonal.
Maka dari itu, orang-orang yang sensitif dengan hormon tidak dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi yang hormonal.
"Contohnya, ada seseorang yang begitu sensitif dengan hormonal tentu dia tidak dianjurkan menggunakan bahan-bahan kontrasepsi yang menggunakan hormon. Misalnya, pil, suntik, tutur drg. Kartini.
drg. Kartini menegaskan, KB memang sudah menjadi suatu pelayanan standart yang harusnya ada di setiap Puskesmas.
Pelayanan KB di Puskesmas pun tentu saja bisa diakses oleh setiap orang.
"Secara umum, pelayanan KB ini sudah menjadi pelayanan standart di Puskesmas yang bisa diakses oleh setiap orang," kata drg. Kartini.
Sejauh ini, Pemerintah selalu mengupayakan agar pelayanan KB bisa ada di seluruh Indonesia.
Bukan hanya itu, Pemerintah juga berusaha memastikan apakah di setiap daerah ada tenaga dokter, bidan, yang mampu memberikan pelayanan KB.
Pemerintah selalu berusaha supaya pelayanan KB bisa merata di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Cara Cepat Hamil Setelah KB, Berapa Lama Bisa Hamil Lagi? Cara Ini Terbukti Efektif Loh!
"Pemerintah sudah mengupayakan supaya semua tempat ada pelayanan KB. Termasuk memastikan apakah semua tempat ada tenaga dokter, bidan, PLKB yang membantu sosialisasi itu sudah diupayakan. Apakah sudah merata? Itu yang sedang kita upayakan terus menerus," ungkapnya.
Karena memang ada beberapa lokasi yang sangat terpencil dan itu menjadi suatu kendala.
"Karena mungkin saja, di beberpa lokasi yang sangat terpencil ya memang kadang-kadang sulit juga," ujar drg. Kartini.
Namun, Kementerian Kesehatan selalu berusaha untuk menghadirkan petugas KB di setiap daerah sedini mungkin.
"Tapi petugas kita diupayakan untuk terus hadir sedini mungkin, dan sedekat mungkin kepada masyarakat untuk bisa memberikan pelayanan termasuk pelayanan KB," tutup drg. Kartini.
Kementerian Kesehatan juga sudah berkolaborasi dengan BKKKB (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional) terkait pelayanan KB ini.
BKKBN juga sudah melakukan berbagai sosialisasi supaya masyarakat di daerah-daerah juga mendapatkan edukasi yang baik soal KB.
Dengan edukasi yang baik, masyarakat pun menjadi tidak mudah termakan mitos belaka.
Karena banyak mitos terkait penggunaan alat kontrasepsi tersebut.
Akibat mitos yang beredar, hal tersebutlah yang membuat banyak orang takut menggunakan alat kontrasepsi.
Itu dia Moms, penjelasan dari Kementerian Kesehatan terkait apakah pelayan KB bisa diakses seluruh Indonesia atau tidak.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR