Nakita.id - Bagaimana cara mendapatkan anak setelah sterilisasi? mungkin pertanyaan tersebut kerap kali terbenak di hati Moms dan Dads.
Banyak yang menilai cara mendapatkan anak setelah sterilisasi tentu saja sulit.
Bahkan ada yang mengatakan, cara mendapatkan anak setelah sterilisasi merupakan hal yang mustahil.
Sterilisasi merupakan suatu metode kontrasepsi yang memang bersifat permanen Moms.
Metode kontrasepsi permanen ini bisa dilakukan oleh laki-laki dan juga perempuan.
Untuk laki-laki namanya vasektomi, sedangkan untuk perempuan namanya tubektomi.
Vasektomi adalah suatu tindakan untuk memutus aliran sperma sehingga tidak bisa bertemu dengan sel telur perempuan.
Sedangkan tubektomi adalah suatu tindakan memotong saluran tuba Moms.
Dengan kedua tindakan tersebut, tentu saja proses kehamilan akan menjadi sulit.
Biasanya, sterilisasi diperuntuhkan untuk orang-orang yang memang sudah tidak ingin memiliki anak lagi.
Faktornya, bisa karena sudah kebanyakan anak, umur yang sudah terlalu tua untuk hamil, ataupun mengidap penyakit tertentu.
drg. Kartini Rustandi, M.Kes selaku Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lansia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengatakan alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia memang spiral dan pil KB.
Tapi seiring berjalannya waktu, jenis penggunaan alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan pun mulai mengalami perubahan meski tidak signifikan.
Kini sudah banyak orang yang memilih alat kontrasepsi mantap seperti vasektomi dan tubektomi.
"Sekarang sudah mulai bergeser walaupun belum secara signifikan, kini banyak orang yang menggunakan alat kontrasepsi misalnya implant, bahkan tubektomi, dan vasektomi sudah mulai banyak," ujar drg. Kartini pada Nakita, Senin (19/9/2022).
Bagi para Moms yang ingin melakukan vasektomi dan tubektomi tentu saja harus memikirkannya secara matang-matang.
Karena alat kontrasepsi ini benar-benar bersifat permanen dan efektif untuk menunda kehamilan.
Sehingga Moms pun menjadi lebih nyaman ketika berhubungan intim tanpa perlu takut lagi kebobolan.
Karena jika kebobolan maka kehamilan yang dijalankan pun akan kurang baik.
Pasalnya, kehamilan yang tidak direncanakan tentu saja akan membuat Moms merasa keberatan.
Menurut Kepala BKKBN sekaligus Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Dr. (H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), steril sebenarnya bisa saja dilakukan di usia muda.
Tapi ya memang harus benar-benar dipertimbangkan.
dr. Hasto secara pribadi mengatakan, jika pasangan yang datang baru memiliki satu orang buah hati tapi ingin melakukan sterilisasi maka ia mmeinta agar pasien tersebut mempertimbangkan terlebih dahulu.
Karena banyak kasus dimana sudah melakukan sterilisasi tapi justru ingin memiliki anak kembali.
Entah karena anaknya meninggal dunia, ataupun orang tersebut menikah lagi sehingga ingin memiliki keturunan.
Banyak orang yang bingung, apakah bisa mendapatkan anak kembali padahal sudah disterilisasi?
Jawabannya, tentu saja masih ada kemungkinan Moms memiliki anak kembali.
dr. Hasto menjelaskan, steril memang menghentikan proses kehamilan secara alami.
Tapi di zaman sekarang sudah banyak rekayasa untuk mendapatkan keturunan.
"Steril ini bisa stop secara alami. Tapi kan pada hari ini banyak rekayasa," ungkap dr. Hasto pada Nakita, Senin (19/9/2022).
Cara mendapatkan anak setelah steril bisa dengan melakukan operasi atau bedah mikro Moms.
Baca Juga: Hari Kontrasepsi Sedunia, Sejarah Awal dan Makna yang Harus Moms Tahu
Sehingga saluran tuba atau sperma yang tadinya sudah dipotong bisa disambung kembali.
Jika sudah disambung kembali maka kedua saluran tersebut pun bisa berfungsi lagi.
Sehingga Moms masih ada kemungkinan memiliki anak melalui kehamilan secara alami.
"Pertama, bisa operasi plastik atau bedah mikro. Jadi, saluran yang sudah dipotong bisa disambung kembali sehingga bisa berfungsi lagi," sambungnya.
Bagi Moms yang tidak ingin melakukan operasi atau bedah mikro karena takut maka ada cara lainnya Moms.
Setelah di steril dan Moms ingin memiliki anak kembali maka bisa dengan metode bayi tabung.
Karena proses bayi tabung, pembuahannya bisa dilakukan di luar Moms.
Sehingga sperma dan sel telur bisa bertemu tanpa melalui saluran.
Ketika sudah terjadi pertemuan dan menjadi embrio maka tinggal dimasukkan ke rahim.
Saluran yang sudah diputus akibat steril pun tidak diperlukan lagi Moms.
"Kedua, bisa dengan teknologi rekayasa reproduksi seperti bayi tabung. Pembuahannya bisa terjadi di luar sehingga saluran telur yang sudah diputus tidak diperlukan lagi, karena telur bisa diambil dengan jarum, sperma dikeluarkan, kemudian dipertemukan di luar, setelah itu jadi lah calon bayi yang namanya embrio, kemudian embrio ini dimasukkan ke rahim," tutup dr. Hasto.
Baca Juga: Berikut Rekomendasi Jenis Alat Kontrasepsi yang Bisa Disesuaikan dengan Kondisi Tubuh Masing-masing
Hidupkan Ramadanmu dengan Berbagi Paket Hidangan Buka Puasa yang Ditemani Teh Manis Hangat
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR