Nakita.id - Moms harus waspada dengan yang namanya panu pada anak.
Mungkin awalnya Moms kaget setelah melihat adanya panu pada anak.
Jangan panik, karena Nakita akan kupas satu per satu terkait panu pada anak ini ya, Moms.
Sebagai informasi, panu memang merupakan suatu masalah kulit yang umum muncul pada semua orang.
Anak-anak berusia 2-15 tahun juga bisa terkena panu, Moms.
Bahkan, ada penelitian yang menemukan bahwa bayi pun dapat ditemui kasus panu.
Jadi, Moms jangan heran kalau pada anak ditemukan panu.
Lantas, apa saja gejala panu pada anak yang kerap ditunjukkan?
Lalu, apa penyebab panu pada anak itu sendiri?
Kemudian, bagaimana cara mengobati panu pada anak?
Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita simak informasi berikut menurut ahlinya!
dr. Ni Wayan Sulianti Siska D., Sp.KK, dokter spesialis kulit dan kelamin di Rumah Sakit YPK Mandiri, Jakarta, salah satu gejala yang sangat terlihat adalah adanya ruam atau bercak pada kulit.
"Harus ada ruam atau bercak pada kulit," ucap dr. Siska saat diwawancarai Nakita pada Rabu (28/9/2022).
"Bercak ini bervariasi biasanya. Ada yang berupa bercak putih, kemerahan, coklat, sampai ada juga bercak yang berwarna seperti salmon," terang dr. Siska.
Selain itu, lanjut dr. Siska, biasanya ruam tersebut akan ditutupi oleh sisik halus.
dr. Siska menyampaikan, panu pada anak ini paling sering terjadi di area yang banyak memproduksi kelenjar minyak.
"Seperti pada leher, dada atas, punggung, dan lengan atas," ucapnya.
"Sangat jarang yang muncul pada ketiak, selangkangan, maupun area bawah tubuh lainnya. Itu sangat jarang. Tapi, tidak menutup kemungkinan untuk bisa muncul (panu) di situ," tambahnya lagi.
dr. Siska menyampaikan bahwa panu pada anak ini disebabkan oleh infeksi jamur bernama jamur Malassezia.
"Jamur ini memang biasanya merupakan flora normal pada kulit," terangnya.
"Tapi dalam keadaan tertentu, dia bisa berubah menjadi patogen, dimana dia akan mengeluarkan penyakit," lanjutnya menerangkan.
Baca Juga: Cara Mencegah dan Mengobati Panu Pada Anak, Harus Sabar Karena Bisa Berbulan-bulan
Menurut dr. Siska, hal-hal yang menyebabkan jamur Malassezia ini berubah menjadi patogen itu ada banyak.
Diantaranya adalah sebagai berikut:
- anak dengan produksi kelenjar minyak berlebih;
- anak yang tinggal di daerah lembab dan panas;
- anak yang mengalami malnutrisi, imunodefisiensi, dan penurunan berat badan;
- penggunaan produk kulit yang mengandung minyak; dan
- penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama.
dr. Siska menyampaikan bahwa pengobatannya ada dua macam, yakni topikal dan oral.
"Topikal adalah obat yang dioleskan, sedangkan oral adalah obat yang diminum," terang dr. Siska.
"Biasanya kalau ruamnya tidak banyak, kita akan berikan obat topikal dulu. Digunakan dengan cara dioleskan ke kulit. Kemudian, bila memang ruamnya banyak atau tidak sembuh dengan pengobatan topikal, maka pilihan keduanya adalah penggunaan obat oral," lanjutnya menerangkan.
Semoga penjelasan di atas terkait panu pada anak bermanfaat ya, Moms.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR