Nakita.id - Bicara soal penyakit kulit, ada banyak jenisnya di Indonesia, bahkan bayi baru lahir pun bisa terkena.
Orangtua memang harus waspada dengan kulit bayi yang baru lahir karena kulit mereka sangat sensitif.
Kondisi ini memicu ruam dan gatal-gatal di beberapa bagian tubuh.
Biasanya ruam kulit berbentuk bercak kemerahan, bintil, atau luka lepuh.
Makanya Moms harus tahu beberapa jenis penyakit kulit pada bayi, serta penyebab dan cara mengatasinya.
Berikut merupakan jenis penyakit kulit pada bayi baru lahir.
Moms harus tahu perbedaannya agar bisa membedakan penyebabnya.
Selain itu Moms juga bisa memilih cara penanganannya agar cepat sembuh.
Eksim termasuk masalah kulit yang kerap terjadi pada bayi yang baru lahir.
Eksim kerap disebut dengan dermatitis atopik.
Eksim membuat kulit Si Kecil mengalami peradangan.
Sehingga menyebabkan kulitnya memerah, iritasi, kasar dan bersisik.
Dalam kondisi tertentu eksim juga bisa menimbulkan benjolan kecil berisi cairan.
Biasanya eksim muncul di bagian pipi, dahi, punggung, tangan dan juga kaki.
Ketika bayi mengalami eksim Moms tentu merasa tak tega.
Eksim membuat bayi menjadi lebih rewel.
Hal ini dikarenakan eksim menimbulkan rasa gatal yang tak tertahankan.
Sekitar 20 persen bayi yang baru lahir bisa mengalami jerawat di wajah dan tubuhnya.
"Jerawat bayi atau jerawat neonatus ini umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu tiga bulan," kata Britt Craiglow, M.D., dokter kulit bersertifikat di Connecticut, Yale mengutip Parents.
Untuk mengatasinya, tenangkan kulit dengan losion bebas pewangi untuk melembabkan kulit bayi.
Hati-hati dengan udara panas, keringat bayi, dan deterjen pakaian yang dapat memperburuk jerawat.
Baca Juga: 6 Penyakit Kulit yang Banyak Terjadi saat Terkena Banjir, dan Cara Pencegahannya
Milia merupakan kista kecil yang bentuknya seperti mutiara putih.
Masalah kulit ini biasanya terdapat di dahi, hidung, pipi, atau dagu bayi yang baru lahir.
Sebaiknya Moms tidak menyentuh atau memecahkan Milia karena bisa menyebabkan iritasi.
Masalah kulit ini tidak diketahui penyebab dan cara pencegajannya.
Biasanya milia hanya muncul dalam beberapa minggu dan akan hilang dengan sendirinya.
Masalah kulit ini ditandai dengan bercak merah dan benjolan berwarna merah muda di sekitar mulut bayi baru lahir.
Penyebabnya karena air liur dan ASI yang berceceran di mulut.
Pipi, dagu, dan leher bayi baru lahir rentan terkena dermatitis kontak iritan.
Sebaiknya Moms mengoleskan pelembap seperti Petroleum Jelly di sekitar mulut sebelum makan.
Pelembap ini aman dan dapat mengurangi ruam dan kemerahan pada kulit bayi.
Impetigo adalah infeksi menular yang terjadi ketika bakteri staph atau strep memasuki kulit melalui bercak eksim, luka, atau goresan.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Penyakit Dompo dan Cara Mengobatinya Agar Sembuh
Biasanya terjadi ketika bayi sering menggaruk wajah dengan kuku.
Infeksi ini ditandai dengan lepuh berisi nanah dan bercak berkerak, terutama di sekitar hidung dan mulut.
Segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Penyebabnya sudah dijabarkan di atas ya, Moms bisa mengetahui perbedaan dan penyebabnya.
Tapi bagaimana cara mengatasinya?
Saat ini banyak sekali krim untuk meredakan penyakit kulit pada bayi.
Tapi lebih baik Moms konsultasikan lebih dulu pad dokter anak.
Apalagi buat anak yang memang memiliki kulit yang benar-benar sensitif.
Selain itu juga jaga kebersihan bayi dengan mengganti popok jika sudah penuh, ganti bajunya jika berkeringat.
Dan ganti selimutnya agar tidak gatal.
Jemur bantal dan gulingnya agar bakteri yang menempel bisa mati terkena sinar matahari.
Baca Juga: Gejala Awal Penyakit Kulit Lupus Salah Satunya Kulit Menjadi Sensitif, Perlu Diperhatikan!
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR