Gejala thalasemia bisa seperti seseorang yang alami anemia seperti cepat lelah, mudah mengantuk, dan lunglai.
Bila tak segera diatasi, thalasemia bisa alami komplikasi berupa gagal jantung, pertumbuhan terhambat, hati alami gangguan, hingga berujung fatal sebabkan kematian.
Biasanya pengidap thalasemia memerlukan perawatan seumur hidup.
Pengidap thalasemia perlu melakukan transfusi darah berulang.
Namun, bagi pengidap thalasemia minor bisa saja tidak mengalami anemia.
Gejala berat dialami oleh pengidap thalasemia mayor.
Upaya pencegahan thalasemia pada anak-anak nantinya bisa dilakukan dengan skrining pada calon pengantin.
Terutama bagi pasangan yang memiliki sifat atau riwayat keluarga thalasemia.
Nanti akan dicek darahnya apakah calon pengantin membawa sifat Thalasemia.
Bila kedua calon pengantin ternyata pembawa sifat penyakit thalasemia, maka tidak dianjurkan menikah.
Jika calon pengantin tetap gigih ingin menikah, maka akan diberi edukasi mengenai risiko memiliki keturunan dengan thalasemia.
Baca Juga: Biaya Pasang KB di Bidan dan Puskesmas Terbaru 2022
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR