Dilansir dari Nakita, menurut dr. Juliawaty Salim, Sp.A, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran, sebetulnya ada perbedaan signifikan antara anak kurus dengan anak yang kurang gizi karena stunting.
“Seorang anak dikatakan stunting bila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus 2 deviasi pada kurva pertumbuhan WHO,” jelas dr. Juliawaty.
“Penyebabnya karena kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang berkepanjangan,” sambungnya menjelaskan.
Tak hanya itu, Moms. Ada juga kondisi lain yang khusus untuk bisa membedakan anak kurus dengan stunting.
“Terjadinya stunting itu diawali dengan weight faltering dulu, berat badannya seret atau tidak naik sama sekali,” terang dr. Juliawaty.
“Bila itu dibiarkan lama-lama akan mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak, sehingga terjadilah stunting akibat nutrisi yang tidak adekuat dalam jangka waktu yang lama,” lanjutnya menerangkan.
Selain itu, dr. Juliawaty juga menjelaskan bagaimana cara membedakan mana anak kurus dan stunting.
Salah satunya adalah bisa dilihat dari pengukuran berat badan dan usia anak.
“Kalau anak yang kurus kita bisa lihat dari berat badannya berdasarkan usia apakah memang kurang,” ungkapnya.
“Kalau misalnya kurang maka anak termasuk kurus, yang kita sebut dengan istilah underweight,” katanya sambil tertawa.
Meski begitu, dr. Juliawaty sangat menyarankan untuk membawa anak agar dicek status gizinya terlebih dahulu.
Baca Juga: Tak Selamanya Kekurangan Gizi, Tanda-tanda Anak Kurus Sehat Ini Wajib Moms Ketahui dari Sekarang
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR