Nakita.id - Peringatan hari tanpa kekerasan internasional jatuh pada 2 Oktober setiap tahunnya.
Tujuan dari peringatan hari tanpa kekerasan internasional adalah supaya semakin menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya tindakan tanpa kekerasan.
PBB memilih tanggal 2 Oktober sebagai hari tanpa kekerasan internasional karena bertepatan dengan ulang tahun Mahatma Gandhi.
Penetapan hari tanpa kekerasan internasional ini sudah terjadi sejak 2007.
Hingga kini, banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan.
Kekerasan itu baik berupa fisik, verbal, maupun mental.
Oleh karenanya, penting untuk para perempuan waspada dan selalu menjaga diri dengan baik dari para pelaku kekerasan.
Melansir Live Science, berikut penjelasan mengenai cara mencegah perempuan menjadi korban kekerasan.
Ketika sedang bepergian atau berjalan sendirian, penting untuk Moms memperhatikan lingkungan sekitar.
Sebaiknya memindai area yang mungkin terlihat sepi yang menjadi sarang predator, misalnya seperti tempat parkir.
"Waspadai lingkungan di sekitar, jangan terlalu banyak menggunakan ponsel saat bepergian atau berjalan karena membuat Anda jadi tidak mengetahui lingkungan sekitar," ungkap Steve Kardian selaku ahli seni bela diri serta mantan polisi di New York.
Baca Juga: Sejarah Hari Tanpa Kekerasan Internasional Ditetapkan Oleh PBB Sejak 2007
Perempuan juga harus menampilkan bahasa tubuh yang kuat dan berjalan dengan percaya diri.
Setiap orang tentu memiliki suara kecil di kepalanya mengenai ada sesuatu yang tidak beres.
Seringkali orang mengabaikannya.
Perempuan cenderung pemaaf dan membiarkan orang asing berbicara dengan mereka.
"Predator merupakan pembohong yang baik, mereka pandai mementaskan kenyataan palsu," ungkap Kardian.
Bila Moms merasa tidak nyaman di lingkungan tertentu atau jika seseorang tampak menyeramkan, maka kemungkinan intuisi Moms menyuruh untuk pergi.
Ketika seseorang terancam secara fisik, rasa takut bisa menyebabkan gelombang adrenalin mengalir ke seluruh tubuh.
Kebanyakan orang membeku dan panik saat ketakutan.
Sangat penting bagi Moms untuk memiliki rencana atas kemungkinan jadi korban tindak kekerasan yang terjadi.
"Anda tidak bisa membuat rencana ketika dalam keadaan panik," ungkap Kardian.
"Tetapi jika Anda memiliki rencana di kepala, kemungkinan besar Anda akan bereaksi dengan baik di bawah tekanan yang parah," sambungnya.
Para predator umumnya memiliki dua ketakutan, yaitu tertangkap atau terluka.
Ketika perempuan bertindak tidak seperti yang diharapkan predator, maka bisa merusak rencananya.
Salah satu cara melawannya adalah dengan verbal, misalnya dengan memanggil mereka keluar yang mungkin menyebabkannya mundur.
Bahkan, jika pelaku kekerasan berkata jangan berterial, sebaiknya perempuan tetap vokal untuk berteriak supaya menarik perhatian orang dan menyelamatkan hidup.
Perempuan harus melakukan segala daya untuk mencegah predator membawa perempuan ke TKP sekunder.
Bila predator bertubuh besar dan kuat, maka perempuan perlu cara cerdik untuk melarikan diri.
Melawan secara fisik bisa membuat tubuh alami kelelahan.
"Predator akan mendekati ruang Anda, jadi gunakan jarak dekat itu untuk menyerangnya balik," ungkap Kardian.
Moms bisa menggunakan gerakan sederhana namun bisa membuat predator merasa kesakitan.
Misalnya dengan menyerang mata, tenggorokan, atau selangkangan.
Moms juga bisa menggunakan tumit di kedua telapak tangan untuk menepuk kedua telinganya dnegan keras untuk membuatnya bingung. Pastikan setiap gerakan yang dilakukan harus 100 persen sehingga memiliki kesempatan untuk berlari.
Baca Juga: Ini Kumpulan Ucapan Hari Tanpa Kekerasan Internasional yang Bisa Jadi Inspirasi
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR