Nakita.id - Masyarakat kini sedang banyak menyoroti mengenai kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak yang terjadi di Indonesia.
Ada ratusan anak yang mengalami gangguan ginjal akut misterius.
Melansir Kompas, di Jakarta ada 49 anak yang mengalami gangguan ginjal akut misterius.
Ini merupakan jumlah kasus dari periode Januari sampai Oktober 2022.
25 anak diantaranya dinyatakan sudah meninggal dunia.
Kini, ada 12 anak yang sedang menjalani perawatan.
Sedangkan 12 anak lainnya dinyatakan sudah sembuh.
Ketua Pengurus Pusat IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) mengungkapkan awalnya IDAI menduka kasus gangguan ginjal akut misterius dikarenakan MIS-C atau Multisystem Inflammatory Syndrome in Children.
MIS-C merupakan komplikasi yang bisa muncul pada pasien Covid-19 anak.
Namun, dugaan itu dipatahkan karena beberapa pengidap gangguan ginjal akut misterius tidak kunjung membaik meski sudah diberikan perawatan untuk pengobatan MIS-C.
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, ditemukan beberapa virus yang diduga jadi penyebab gangguan ginjal akut.
Baca Juga: Gagal Ginjal Akut pada Anak, Kenali Penyebab dan Gejalanya yang Tak Boleh Disepelekan Berikut Ini
Ada beberapa jenis virus yang ditemukan pada tubuh pasien.
Beberapa jenis tersebut diantaranya leptospirosis, influenza, parainfluenzae, virus CMV, virus HSV, e.coli, dan masih banyak lagi.
Banyaknya jenis virus yang ditemukan membuat penyebab utamanya masih belum bisa disimpulkan.
Oleh karenanya gangguan ginjal akut ini masih disebut misterius.
Di Gambia, ada puluhan anak meninggal dunia karena gagal ginjal akrena minum obat parasetamol yang mengandug etilen glikol.
"Apakah parasetamol atau obat pilek yang kemudian di situ ada campuran etilen glikol kita sedang dalam investigasi. Mudah-mudahan bisa dikeluarkan oleh Kemenkes hasilnya," ucap Piprim melansir Kompas.
Piprim lantas mengimbau masyarakat untuk berhati-hati menggunakan parasetamol.
Bahkan, ia meminta orangtua untuk menghindari parasetamol dan obat batuk sirup untuk sementara hingga semuanya terungkap jelas.
"Kemarin dengan sistem kewaspadaan kita belajar dari kasus Gambia, maka IDAI merekomendasikan untuk sementara ini sampai jelas buktinya hindarkan konsumsi obat-obat seperti ini," imbau Piprim.
Ini membuat banyak orangtua bertanya-tanya, lalu bagaimana cara meredakan demam atau batuk pada anak?
Ada cara meredakan demam atau batuk pada anak secara alami.
Berikut ulasan mengenai meredakan demam atau batuk anak secara alami.
Bawang merah bisa membantu menurunkan suhu tubuh.
Tak hanya itu, bawang merah juga diyakini bisa membantu meredakan nyeri.
Moms tinggal mencampurkan bawang merah yang sudah diparut dengan minyak telon atau minyak kayu putih.
Lalu balurkan ke tubuh bayi terutama di dada dan perut.
Ini juga bisa membantu meredakan batuk pada anak.
Vitamin C dalam lemon bisa memperkuat kekebalan tubuh.
Sementara, madu bisa memberikan nutrisi.
Kombinasi madu dan jus lemon bisa efektif menurunkan demam serta batuk.
Campurkan 1 sendok makan madu dengan 1 sendok makan jus lemon, lalu minumkan ke anak.
Baca Juga: Apakah Puskesmas Menyediakan Layanan Cuci Darah? Simak Infonya di Sini!
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR