Sampoerna Academy menerapkan pendidikan yang berfokus pada metode STEAM yang memandu siswa untuk menjadi pembelajar seumur hidup (lifelong learner).
Sehingga anak mampu bersaing, unggul, serta menjadi pemimpin masa depan.
Hal ini demi mendukung terciptanya Generasi Alpha yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Generasi Alpha lahir dalam rentang tahun 2010 – 2025 dan menjadi generasi yang paling tergantung dengan teknologi namun terbuka dengan perkembangan.
Generasi ini paling banyak memiliki akses di tengah banyaknya kesempatan dan pilihan di dunia pendidikan.
Namun terdapat tantangan yang dihadapi oleh orang tua serta pengajar untuk mengembangkan karakter Generasi Alpha dalam memahami keberagaman yang ada di sekitarnya.
Psikolog Anak & Remaja sekaligus Founder Relasi Diri Anastasia Satriyo mengungkapkan bahwa, penting sekali memperkenalkan keberagaman kepada anak sejak dini dengan cara yang menyenangkan agar mudah dipahami.
“Keberagaman dapat diperkenalkan kepada anak sejak dini dengan pengalaman langsung melalui apa yang bisa mereka lihat, dengar, alami dan rasakan menggunakan indera mereka," kata Anastasia.
"Misalnya dengan memperkenalkan warna warni pakaian, hiasan, makanan, cerita di setiap daerah atau negara," lanjutnya.
"Bisa juga diceritakan melalui keberagaman dari orang-orang terdekat, misalnya orang tua, keluarga, teman-teman maupun guru,” jelas dia.
Dalam memperkenalkan keberagaman, Sampoerna Academy menerapkan pembelajaran dengan cara yang sederhana namun detail, salah satunya dengan membuat lingkungan yang beragam.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR