Kondisi ini dibandingkan dengan anak-anak yang lahir saat ayahnya berusia lebih muda, sekitar 20-24 tahun.
Anak-anak yang lahir dengan ayah berusia lebih tua juga memiliki kecenderungan bunuh diri, dua kali lebih tinggi, selain menjadi pelaku kekerasan, serta 1,6 kali lebih banyak tinggal kelas, dan 1,7 kali lebih banyak putus sekolah.
Meski begitu, DÓnofrio mengatakan, ayah yang berusia lebih tua masih terbilang kecil kemungkinannya memiliki anak dengan gangguan mental.
Studi menemukan ada 2.424 kasus autisma dari 900.000 anak yang lahir antara 1992 dan 2001.
Sementara untuk penderita bipolar, jumlah kasusnya 6.819 dari 2,3 juta anak lahir antara 1973 dan 1997.
Baca Juga: Ayah Berperan Sama Menjaga Kehamilan Moms Supaya Berjalan Lancar
"Kami tidak mengatakan bahwa anak-anak yang lahir dengan ayah berusia lebih tua pasti akan mengalami masalah psikis.
Pasangan, bersama dokter dan masyarakat secara umum, tentu punya pertimbangan kelebihan dan kekurangan menunda anak," kata DÓnofrio.
Sementara menurut psikiater dan direktur Child Study Center di Yale School of Medicine, Fred Volkmar, mengatakan, studi baru tersebut tidak mengubah pandangannya tentang menjadi orangtua.
"Kapan pun Anda ingin punya bayi, selalu ada risikonya," ujarnya.
Meski begitu, menurut Volkmar hasil studi tersebut masih masuk akal.
"Saat usia ayah makin tua, kualitas sperma mereka menurun sehingga berpotensi menimbulkan masalah," ujarnya.
Ternyata, begitulah dampak usia ayah terhadap gangguan mental anak, Moms.
Baca Juga: Ayah Berperan Sama Mengajarkan Kemandirian dengan Mulai Memberikan Tugas Pekerjaan Rumah Pada Anak
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR