Sementara itu, dilansir dari Kompas, obat fomepizol pun sudah diberikan kepada pasien-pasien di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, 10 pasien tersebut membaik setelah diberikan obat penawar (antidotum) Fomepizole. Mereka sudah dapat mengeluarkan air kecil atau air seni.
Dan, dari hasil pemeriksaan laboratorium, kadar etilen glikol dari 10 anak tersebut pun sudah tidak terdeteksi.
"Aturan pemakaian akan diberikan 5 kali suntikan, termasuk di RSCM sudah diberikan 3 (kali), dan ada yang 4 kali. Ada perbaikan dan kita akan stop (jika sudah membaik), tidak digunakan terus menerus," jelas Syahril.
Meski sebagai penawar racun, tetapi fomepizole juga dapat memberikan efek samping bagi pasien. Tanda efek samping obat fomepizole, diantaranya sebagai berikut:
- Ruam kulit, memar, kesemutan parah, mati rasa, nyeri, kelemahan otot
- Mual parah, pusing atau ada sensasi berputar
- Sakit kepala
- Mengantuk
- Rasa tidak enak di mulut
Untuk itu, apabila mengalami reaksi alergi, gatal-gatal, sulit bernapas, atau pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, maupun tenggorokan, maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR