Nakita.id - Apakah Moms pernah mendengar istilah Posbindu?
Mungkin cukup banyak orang termasuk Moms yang belum pernah mendengar istilah Posbindu ini.
Tanpa berlama-lama, yuk kita simak penjelasan lengkap terkait Posbindu ya, Moms!
Mengutip dari laman Puskesmas Setabelan Kota Surakarta, Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) terintegrasi, serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan terpadu.
Kegiatan Posbindu ini menyasar pada kalangan usia produktif, yaitu usia 15-59 tahun.
Tujuannya agar masyarakat bisa ikut serta dalam kegiatan Posbindu dalam rangka deteksi dini dan skrining kesehatan, untuk mencegah PTM.
Kegiatan Posbindu sendiri dimulai dari Meja Pendaftaran, Antropometri, Cek Tekanan Darah, Pemeriksaan Laboratorium, dan Konsultasi Kesehatan oleh tenaga medis.
Pemeriksaan deteksi dini yang dilakukan diantaranya meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, cek tekanan darah, dan cek gula darah.
Diharapkan dengan adanya pemeriksaan ini, masyarakat dapat lebih mengetahui status kesehatannya.
Juga, dapat menerapkan gaya hidup sehat, sehingga bisa terhindar dari berbagai PTM.
Terutama, diabetes melitus dan hipertensi.
Pelaksanaan Posbindu dapat dilaksanakan pada tatanan khusus di berbagai lokasi.
Baik di sekolah, tempat kerja, jemaah haji, hingga tempat umum.
Biasanya, dinas kesehatan di masing-masing kota akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk membantu kelancaran berjalannya Posbindu itu sendiri.
Salah satunya adalah Posbindu Krishna Husada, yang rutin berkegiatan 2-4 kali dalam setahun.
Melansir dari laman Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bekerja sama dengan kader lintas OPD untuk melakukan kegiatan Posbindu di Balai Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Kegiatan Posbindu di sana meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, pengukuran tekanan darah, hingga pemeriksaan gula darah.
1. Meja 1: Pendaftaran dan Registrasi
Peserta harus mendaftar terlebih dahulu melalui website atau aplikasi JSS (Jogja Smart Service) sesuai dengan jadwal Instansi/OPD masing-masing. Kemudian, dilanjutkan dengan melengkapi profil, mengisi kuesioner mengenai faktor risiko PTM dan SRQ (Self-Reporting Questionnaire).
Petugas akan melakukan pengecekan kehadiran peserta melalui JSS.
2. Meja 2: Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan, dan Lingkar Perut
Peserta akan diukur dari berat badan, tinggi badan, lalu lingkar perut.
Baca Juga: Anak Sejak Usia 0 Bulan Sudah Bisa Diajak ke Posyandu, Cek Kegiatannya di Sini!
3. Meja 3: Pengukuran Tekanan Darah
Peserta akan diukur tekanan darah oleh petugas Posbindu di sana.
4. Meja 4: Pemeriksaan Kadar Gula Darah dan Kolesterol
Berikutnya, peserta akan diperiksa bagaimana kadar gula darahnya. Kemudian juga, kadar kolesterolnya.
5. Meja 5: Pencatatan dan Pelaporan
Peserta memberikan hasil pengukuran dan pemeriksaan pada petugas agar dicatat dan dilaporkan.
Sementara itu, pertanyaan mengenai pemeriksaan IVA/kanker leher Rahim bagi Wanita Usia Subur yang sudah menikah, serta kondisi pendengaran dan penglihatan dimasukkan datanya melalui JSS.
6. Meja 6: Daftar Hadir
Peserta melakukan tanda tangan dan mendapatkan camilan berupa buah-buahan.
Sebagai bagian dari kegiatan edukasi, peserta dapat mengambil atau membawa pulang media Komunikasi, Informasi dan Edukasi berupa leaflet.
Penting untuk diingat, kegiatan Posbindu ini hanya untuk mendeteksi faktor risiko PTM dan tidak sampai ke pengobatan. Apabila ditemukan hasil pemeriksaan tidak normal, maka akan diberi rekomendasi untuk melakukan kontrol ke faskes terdekat.
Baca Juga: Inilah Berbagai Kegiatan Ibu Hamil di Posyandu, Jangan Lewatkan Moms!
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR