Nakita.id - Imunisasi bayi baru lahir adalah hal wajib yang harus diberikan ketika Si Kecil lahir ke dunia.
Pemberian imunisasi sendiri memiliki peranan penting bagi kelangsungan hidup Si Kecil.
Sebab dengan imunisasi, akan membantu meminimalisir penyakit yang bisa menyerang di masa awal kehidupannya.
Seperti kita tahu, bayi yang baru lahir sangatlah rentan terkena suatu penyakit.
Kondisi ini bisa terjadi karena bayi belum memiliki sistem imunitas tubuh yang kuat.
Maka dari itu, pemberian imunisasi menjadi solusi utamanya.
Selain mencegah terserang dari berbagai jenis penyakit, pemberian imunisasi bayi baru lahir juga bertujuan untuk mendukung tumbuh kembangnya agar tidak terganggu.
Maka dari itu bagi Moms and Dads yang baru dikaruniai buah hati, wajib perhatikan apa saja jenis imunisasi bayi baru lahir dan kapan waktu yang tepat untuk mendapatkannya berikut ini.
Hepatitis B adalah jenis imunisasi pertama yang harus Si Kecil dapatkan setelah lahir.
Tujuan dari pemberian imunisasi hepatitis B ini, agar Si Kecil bisa terhindar dari penyakit hepatitis B, yang berisiko menyebabkan kerusakan hati.
Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, hepatitis B harus diberikan dalam jangka waktu 12 jam setelah Si Kecil lahir, Moms.
Untuk dosis kedua dan ketiga imunisasi hepatitis B, bisa kembali Si Kecil dapatkan saat berusia 1 bulan dan 6 bulan.
Perlu Moms ketahui, sebelum mendapatkan imunisasi hepatitis B, 30 menit sebelumnya Si Kecil akan mendapatkan suntikan vitamin K1 lebih dulu.
Bayi baru lahir juga wajib mendapatkan imunisasi polio, Moms.
Pemberian imunisasi ini tentu saja untuk membuat Si Kecil terlindungi dari penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Umumnya, pemberian imunisasi ini akan diberikan saat Si Kecil akan pulang ke rumahnya dari tempat bersalin.
Imunisasi ini wajib kembali didapatkan Si Kecil, saat berusia 4 bulan, 6 bulan dan 18 bulan.
Pemberian imunisasi BCG juga adalah hal wajib yang harus Si Kecil dapatkan usai dilahirkan atau tidak lebih dari usia 1 bulan.
Jika pemberian imunisasi BCG baru diberikan saat Si Kecil berusia 3 bulan atau lebih, maka uji tuberculin akan memiliki hasil negatif.
Imunisasi BCG ini dilakukan agar Si Kecil bisa terhindar dari pernyakit tuberkulosis dan hanya dilakukan satu kali dalam seumur hidup.
Sementara pemberian imunisasi DPT dilakukan agar Si Kecil terhindar dari penyakit difteri, pertusis dan tetanus.
Ketiga penyakit tersebut bisa berakibat fatal hingga kematian, apabila pemberian imunisasi DPT tidak dilakukan pada bayi baru lahir.
Baca Juga: Kapan Saja Pelayanan Imunisasi PCV untuk Anak Diadakan? Simak di Sini
DPT merupakan jenis imunisasi dasar bagi bayi baru lahir yang dapat dilakukan sebanyak tiga kali dan dilanjutkan dengan imunisasi ulang satu kali.
Pemberina imunisasi DPT biasanya akan memunculkan efek samping yang dapat menyebabkan Si Kecil mengalami demam dan bengkak di area suntikan.
Selain empat jenis imunisasi bayi baru lahir diatas, Si Kecil juga perlu mendapatkan imunisasi tambahan dengan jenis berikut ini.
- Vaksin MR/MMR
- Vaksin PCV (Pneumokokus)
- Vaksin Hepatitis A
- Vaksin Rotavirus
- Vaksin Varisela
- Vaksin Influenza
- Vaksin HPV (Human Papilomavirus)
Agar Si Kecil bisa tumbuh sehat, maka jangan sampai terlewat ya Moms jadwal pemberian imunisasi yang sesuai usianya.
Baca Juga: Daftar Imunisasi yang Tersedia di Puskesmas, Berikan Anak Imunisasi Lengkap Berikut Ini
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR