Nakita.id - Moms yang sedang hamil atau merencanakan kehamilan penting untuk mengetahui mengenai yang dimaksud ketuban pecah dini.
Mengetahui apa itu ketuban pecah dini beserta penyebabnya bisa membuat Moms lebih tanggap dalam menanganinya.
Melansir Medine Plus, ketuban merupakan cairan yang mengelilingi bayi dalam rahim.
Supaya cairan ketuban terjaga, ada membran atau lapisan jaringan yang menahan membran ini.
Membran pelindung ketuban disebut kantung ketuban.
Normalnya, ketuban pecah selama atau menjelang persalinan.
Namun, pada sebagian kasus selaput ketuban pecah sebelum wanita melahirkan.
Ketuban pecah sebelum waktunya disebut ketuban pecah dini (KPD).
Sebagian besar wanita akan melahirkan sekitar 24 jam setelah ketuban pecah.
Bila setelah 24 jam wanita hamil tak kunjung alami kontraksi, biasanya akan dilakukan penanganan lain.
Penanganan lain yaitu berupa induksi atau operasi caesar.
Baca Juga: Penanganan Pertama Ketika Air Ketuban Pecah Tapi Tidak Mulas
Jika ketuban pecah dini sebelum minggu ke-37 kehamilan maka disebut ketuban pecah dini prematur.
Melansir Stanford Childrens, hingga kini pada kebanyakan kasus ketuban pecah dini penyebabnya tidak diketahui.
Namun, ibu hamil bisa berisiko alami ketuban pecah dini bila:
- Memiliki riwayat kelahiran prematur pada kehamilan sebelumnya
- Mengalami ineksi pada sistem reproduksi
- Pendarahan vagina selama kehamilan
- Merokok selama kehamilan
- Pernah menjalani operasi serviks
- Terlalu banyak beraktivitas atau stretching
Disarankan ibu hamil rutin memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan.
Sehingga, bisa terpantau kondisinya.
Baca Juga: Penyebab dan Akibat Air Ketuban Pecah Perlu Diwaspadai, Catat!
Berikut beberapa gejala ketuban pecah dini yang perlu diketahui:
- Tiba-tiba ada cairan menyembur dari vagina
- Kebocoran cairan di vagina
- Di bagian vagina atau celana dalam terasa basah
Banyak yang sulit membedakan antara ketuban dan kencing.
Perbedaannya yaitu mengenai bagaimana Moms menahannya.
Bila Moms masih bisa menahan cairan yang keluar dari vagina, itu merupakan kencing.
Sedangkan bila Moms tidak bisa menahan cairan itu keluar dari vagina maka merupakan ketuban pecah.
Bila Moms alami pecah ketuban, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Terlebih, bila ketuban pecah disertai beberapa gejala seperti demam, perut kram atau nyeri, keputihan, dan sebagainya.
Sebab, tanda di atas bisa jadi gejala infeksi.
Baca Juga: Perlu Dihindari oleh Bumil, Ini Dia Deretan Makanan yang Bisa Picu Air Ketuban Pecah
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR