Nakita.id - Mom, yuk ikuti tips mengatur keuangan untuk biaya sosial tanpa mengganggu anggaran bulanan berikut ini.
Sebagai manusia tentu kita punya kebutuhan sosial juga ya, Moms.
Nah kebutuhan sosial ini membutuhkan biaya sosial yang tak bisa kita pungkiri adanya dalam anggaran bulanan.
Yang termasuk biaya sosial adalah pengeluaran yang dilakukan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar atau membantu orang di sekeliling kita.
Antara lain, hadiah pernikahan, iuran RT/RW, permohonan sumbangan untuk masjid, gereja, panti asuhan, dan sebagainya. Bahkan juga, iuran arisan.
Bila kita tak pandai memilah-milah mana yang wajib dan perlu, biaya sosial yang muncul sehari-hari, bila diakumulasikan, bisa menjadi besar dan bukan tak mungkin akan memberatkan keuangan kita. Berikut ini tips untuk mengendalikan biaya sosial!
1. Perkirakan jumlah kebutuhan biaya sosial
Ada yang memasukkan kebutuhan biaya sosial ke dalam kelompok "Pengeluaran Tak Terduga" dalam anggarannya. Padahal, biaya sosial tak selalu tidak bisa diduga.
Beberapa dari biaya sosial yang kita keluarkan, malah sudah bisa diperkirakan sebelumnya, semisal iuran RT/RW atau arisan ibu-ibu di lingkungan.
Demikian juga dengan hadiah pernikahan, kita dapat memperkirakan berapa jumlah undangan yang akan diterima bulan ini, dan berapa total biaya yang akan dikeluarkan untuk masing-masing amplop pengantin.
Memang ada biaya sosial seperti sumbangan-sumbangan yang sifatnya benar-benar tak terduga.
Untuk menghadapi jenis-jenis biaya sosial seperti ini, yang bisa dilakukan adalah memperkirakan berapa jumlah batasan yang kira-kira akan dikeluarkan.
Prinsipnya, kita tetap bisa membuat perkiraan kalau mau. Kan, enak kalau angka biaya sosial ini bisa diperkirakan dulu sebelumnya. Tak perlu rinci-rinci sekali, yang penting ada perkiraan angkanya.
2. Susun daftar prioritas
Setelah memperoleh perkiraan total kebutuhan biaya sosial, maka yang harus dilakukan berikutnya adalah membuat daftar prioritas dari tiap-tiap komponen biaya sosial tersebut.
Misal, prioritas nomor 1 adalah iuran RT/RW, prioritas kedua ialah arisan RT, dan seterusnya. Untuk komponen biaya yang benar-benar tak terduga, tempatkan dalam urutan terakhir.
3. Sesuaikan daftar prioritas dengan anggaran
Langkah berikutnya, sesuaikan daftar prioritas tersebut dengan anggaran keluarga kita.
Caranya, sisihkan sejumlah uang untuk kebutuhan biaya sosial, kemudian poskan uang tersebut pada komponen-komponen biaya sosial dalam daftar prioritas tersebut sesuai urutannya.
Bila ternyata dananya tak cukup, maka harus ada komponen-komponen biaya sosial yang dicoret dari daftar.
Biasanya yang akan jadi korban pencoretan pertama adalah komponen biaya sosial yang sifatnya benar-benar tak terduga.
4. Jangan ragu untuk mengatakan “Tidak”
Bila kita telah menyesuaikan daftar prioritas biaya sosial dengan anggaran, maka yang harus dilakukan sekarang adalah mematuhi daftar tersebut.
Jika ada kebutuhan di luar anggaran, kita harus bisa mengatakan “TIDAK” kepada pihak yang meminta kita menyumbang, misal.
Baca Juga: Komedo Hilang Seketika, Coba dengan Masker Wajah Alami dari Kayu Manis
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR