Nakita.id – Jadwal menstruasi yang tidak teratur kerap membuat sebagian wanita cemas.
Moms mungkin jadi salah satunya yang merasa khawatir jika telat datang bulan.
Normalnya, siklus menstruasi terjadi sekitar 21-35 hari.
Namun periode tersebut tidak sepenuhnya terjadi pada sebagian wanita.
Telat datang bulan memang kerap dikaitkan dengan kehamilan.
Namun, telat datang bulan bukan hanya pertanda terjadinya kehamilan.
Telat haid juga bisa menjadi pertanda adanya gangguan lain.
Telat haid bahkan bisa mengindikasikan masalah kesehatan.
Ada beberapa jenis penyakit yang kerap ditandai dengan telatnya datang bulan.
Sehingga Moms tidak boleh menyepelekan haid yang tidak teratur.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut penyakit yang bisa menyebabkan telatnya datang bulan.
Baca Juga: Telat Haid dan Keputihan Apakah Tanda Kehamilan? Beriku Penjelasannya
Telat haid bisa jadi disebabkan oleh gangguan tiroid.
Di dalam tubuh kelenjar berperan dalam mengatur metabolisme tubuh.
Apabila kelenjar tiroid tidak bekerja dengan baik ini akan memengaruhi siklus menstruasi.
Gejala ketika kelenjar tiroid mengalami gangguan bisa Moms kenali.
Seperti kerontokan pada rambut, Moms mudah merasa lelah, serrta berat badan naik atau turun secara drastis.
Menstruasi yang lebih banyak juga bisa jadi gejala terjadinya gangguan tiroid.
PCOS bisa menjadi penyebab telat haid.
PCOS merupakan adanya kelainan hormon dan sistem metabolisme tubuh yang menyebabkan fungsi indung telur terganggu.
Indung telur yang terganggu ini dapat membuat Moms mengalami telat datang bulan.
Namun, penyebab terjadinya PCOS sendiri belum diketahui secara pasti.
Tetapi adanya dugaan kuat jika PCOS terjadi karena kondisi lain seperti sindrom metabolik atau resistensi insulin.
Baca Juga: Penyebab Telat Haid, Benarkah Salah Satunya Bisa karena Stres?
Ketidakseimbangan pada hormon juga bisa menjadi pemicu telat datang bulan.
Ada dua jenis hormon yang bisa memengaruhi siklus menstruasi.
Pertama adalah hormon estrogen yang memengaruhi kesuburan dan siklus haid.
Kedua, ada hormon progesteron yang membantu mengatur sistem reproduksi dalam mempersiapkan terjadinya kehamilan.
Apabila salah satu hormon mengalami masalah, maka akan berdampak pada siklus haid dan kesuburan.
Moms perlu tahu jika gejala kanker rahim stadium awal ditandai dengan terlambatnya siklus menstruasi.
Tetapi jika kanker rahim memasuki stadium lanjut, para pemiliknya akan mengalami perdarahan yang banyak.
Bahkan perdarahan ini lebih banyak dari darah menstruasi normal.
Tetapi gejala kanker rahim tidak hanya ditandai dengan telat datang bulan saja.
Namun ada gejala lainnya yang bisa terasa seperti mual, tubuh mudah lelah, berat badan menurun.
Bahkan Moms akan mengeluh nyeri saat berkemih atau tengah berhubungan seksual.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR