Nakita.id – Perayaan Ayah S.I.A.P 2022 hari kedua telah selesai diselenggarakan.
Dalam rangkaian acara Ayah S.I.A.P Day 2, Minggu (13/11/2022) pada sesi pertama mengupas tuntas mengenai Dana Darurat untuk Menyiasati Biaya Pendidikan Anak yang Semakin Mahal.
Untuk membahas tema ini menghadirkan Harryka Joddy, S.Psi, CFP, Finansial Planner dari Finansialku.
Harryka menuturkan jika tidak hanya teori saja yang perlu dipersiapkan yang perlu dipahami.
Akan tetapi juga perlu untuk memperhatikan cara praktiknya dalam mengatur keuangan untuk pendidikan anak.
"Karena menyiapkan dana pendidikan anak itu merupakan tantangan, jadi Moms dan Dads harus tahu teori dan cara praktiknya dalam mengatir finansial untuk pendidikan anak," jelas Harryka Joddy.
Disebutkan juga penting bagi Moms dan Dads untuk melakukan review output saat ingin merencanakan biaya pendidikan anak apalagi jika melihat biaya pendidikan yang semakin mahal.
Yang terpenting dalam menyiapkan dana pendidikan anak adalah Moms dan Dads harus konsisten dalam mengumpulkan biaya.
Agar dana biaya pendidikan anak bisa direncanakan Moms perlu harus kontrol keuangan dan perlu saling komunikasikan bersama pasangan.
Pencatatan keuangan sangat penting dilakukan agar dapat menghindari pemborosan biaya yang tak terduga.
Bicarakan dengan pasangan untuk menentukan biaya pendidikan yang disesuaikan dengan pemilihan sekolah.
Pada sesi kedua dalam perayaan Ayah S.I.A.P 2022 juga membahas mengenai Tips Kelola Keuangan dengan Gaji Pas-pasan.
Dalam rumah tangga, pengelolaan keuangan harus dilakukan secara bijak.
Besar kecilnya gaji berpengaruh pada cara pengelolaannya dan turut berdampak terhadap kondisi keuangan keluarga.
Bagi Moms atau Dads yang termasuk karyawan dengan gaji bulanan yang pas-pasan mungkin perlu cara jitu untuk mengatur keuangan.
Dalam rangkaian Ayah S.I.A.P 2022 Nakita mengadakan Instagram Live bersama narasumber yang ahli di bidangnya yaitu Rizqi Syam, BA. CFP selaku Financial Planner dari Finansialku.
Menurut keterangannya dalam pengelolaan keuangan tidak hanya ditugaskan oleh salah satu pihak saja.
Tradisi yang ada di Indonesia keuangan keluarga biasanya hanya dijalani oleh sang istri, namun tak menutup kemungkinan suami juga bisa ikut berperan sama dalam pengelolaan keuangan.
Moms dan Dads bisa tentukan siapa yang memiliki keahlian dalam pengelolaan keuangan, apabila Dads lebih dapat diandalkan dalam pengelolaanya tak ada salahnya untuk dicoba.
"Ini bisa terserah mau ibu mau bapaknya. Tapi, keputusan itu harus dipegang dengan orang yang memiliki kemampuan analytical yang baik, itu harus menentukan," ujar Rizqi.
Baik Moms atau Dads bisa sama-sama mengatur pengelolaan keuangan, mulai dari membicarakan pengeluaran, investasi, produk asuransi, dan lainnya.
Apabila Moms dan Dads saling bersinergi, antara Moms dan Dads sudah bisa bergerak sendiri untuk mengelola keuangan rumah tangga dengan baik, meskipun memiliki gaji yang pas-pasan.
Baca Juga: Selamat Hari Ayah! 10 Ucapan Hari Ayah Nasional yang Menyentuh Hati
Rangkaian Ayah S.I.A.P 2022 ditutup dalam talkshow IG Live membahas tema Pentingnya Pendampingan Ayah dalam Imunisasi Anak.
Talkshow ini dihadiri dengan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masinG yakni Ibu Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes selaku Ketua Umum PPIBI dan Jovita Maria M.Psi, Psikolog (Psikolog Anak Remaja dan Keluarga).
Menurut Emi, pengasuhan merupakan tugas dari kedua orangtua, bukan hanya Moms saja tetapi Dads juga punya peranan sama dalam berbagai pengasuhan anak, termasuk pemberian imunisasi.
"Dalam hal pengasuhan bukan cuma tugas ibu tapi tugas bersama ibu dan ayah," tutur Emi.
Pemberian imunisasi perlu dilakukan dan dilengkapi sejak bayi baru lahir.
Imunisasi memberikan banyak manfaat seperti melindungi Si Kecil dari berbagai macam penyakit.
Apalagi saat ini pemberian imunisasi ada yang bisa didapatkan secara gratis di pusat pelayanan kesehatan terdekat seperti posyandu atau puskesmas.
Dads bisa memberikan dukungan untuk pemenuhan imunisasi Si Kecil dengan cara mengingatkan jadwal imunisasi kepada Moms agar tidak terlewat atau mengalami ketertinggalan.
Jovita Maria M.Psi, Psikolog Anak dan Remaja menghimbau agar pada Dads bisa mendampingi anak dalam pemberian imunisasi, pasalnya akan ada dampak buruk yang bisa terjadi apabila Dads terkesan abai atau tidak berperan dalam pemberian imunisasi.
Jovita menyebutkan jika ayah yang tidak peduli dan tidak terlibat dalam pemberian imunisasi bisa menyebabkan anak mengalami keterlambatan imunisasi, kecukupan gizi dan kesehatan anak rendah, gagalnya pemberian imunisasi.
"Ayah yang terlibat memang bisa membuat anak mendapatkan imunisasi secara lengkap dan tepat waktu, kedua, kecukupan gizi dan kesehatan anak hal tersebut bisa terpenuhi dengan baik apabila ayah berperan, ketiga, ayah yang tidak mendukung maka hal itu yang akan menggagalkan imunisasi itu sendiri," terang Jovita.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR