Nakita.id – Pengobatan tradisional bagi penderita penyakit kista menjadi pilihan yang banyak dicoba.
Penyakit kista ditandai dengan munculnya benjolan keras yang berisi berbagai zat yang terbentuk di dalam tubuh.
Terdapat berbagai jenis penyakit kista, salah satunya adalah kista epidermoid yang tumbuh tepat di bawah kulit.
Itu mungkin diisi dengan zat kuning lembut yang disebut keratin.
Kista epidermis paling sering muncul di wajah, telinga, punggung, atau dada. Tetapi, mereka dapat muncul di hampir semua bagian tubuh.
Dokter dapat membantu menghilangkan kista jenis ini untuk benar-benar menyingkirkannya sepenuhnya.
Tapi, di sisi lain, Moms juga dapat mencoba pengobatan ala tradisional untuk membantu mengecilkan dan mengurangi ketidaknyamana.
Untuk mengetahui bagaimana cara mengobati penyakis kista, simak penjelasannya berikut ini seperti yang dirangkum dari Healthline.
Kompres panas merupakan pengobatan tradisional yang direkomendasikan untuk mengecilkan kista.
Cara kerjanya karena panas dapat mengurangi kekentalan cairan di dalam kista.
Dalam kasus kista epidermoid berisi cairan, ini dapat membantu cairan mengalir lebih cepat ke sistem limfatik.
Baca Juga: Apakah Penderita Penyakit Kista Masih Bisa Hamil? Simak Penjelasannya di Sini!
Sistem ini membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan berperan dalam perlindungan terhadap infeksi.
Untuk cara penggunaannya cukup mudah, Moms bisa basahi kain bersih dengan air panas yang dapat ditoleransi oleh kulit.
Oleskan pada kista selama 20 hingga 30 menit. Ulangi beberapa kali setiap hari.
Minyak tea tree oil (Melaleuca alternifolia) dapat membantu beberapa kista, meskipun secara tidak langsung.
Penelitian menunjukkan minyak ini memiliki aktivitas antimikroba yang berarti dapat mematikan bakteri, virus, jamur, dan patogen lainnya
Beberapa kista disebabkan oleh rambut yang tumbuh ke dalam yang menyebabkan infeksi kelenjar sebaceous.
Sebagai antimikroba, minyak tea tree oil dapat membantu membunuh infeksi bakteri yang disebabkan oleh rambut yang tumbuh ke dalam.
Minyak ini bekerja dengan cara mengurangi kemungkinan terkena kista yang disebabkan oleh rambut yang tumbuh ke dalam atau mengurangi penampilannya.
Cara menggunakannya encerkan minyak esensial tea tree oil dalam air hangat atau panas. Rasio pengenceran adalah dua hingga tiga tetes per 1 ons air.
Oleskan campuran langsung ke kista beberapa kali sehari dengan kain bersih.
Moms juga dapat menggabungkan aplikasi minyak pohon teh dengan obat kompres air panas di atas.
Baca Juga: Bukan Hanya Terjadi Pada Ovarium, Kenali Penyakit Kista Payudara serta Penyebabnya!
Cukup tambahkan minyak esensial ke air panas dalam rasio pengenceran yang tepat.
Hindari mengoleskan minyak esensial tea tree oil murni langsung ke kista atau kulit agar tidak menyebabkan iritasi.
Cuka sari apel adalah obat alami lain yang direkomendasikan. Hal ini berkat adanya sifat antimikroba dan asam asetat.
Pengobatan dengan cuka sari apel mungkin efektif untuk jenis kista tertentu, seperti yang disebabkan oleh bakteri, tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Cara ini patut dicoba karena hanya hanya ada sedikit risiko kesehatan.
Cukup campurkan air dan cuka sari apel dengan perbandingan yang sama. Oleskan pengenceran ini langsung ke kista beberapa kali sehari.
Atau, tambahkan cuka sari apel ke dalam air panas dengan rasio pengenceran yang tepat.
Penelitian menunjukkan bahwa lidah buaya memiliki sifat anti-inflamasi dan antimikroba. Keduanya dapat membantu mengatasi rasa sakit dan iritasi pada kista.
Lidah buaya juga dapat membantu mengurangi munculnya atau menghilangkan kista tertentu yang disebabkan oleh bakteri atau patogen lainnya.
Meski belum terbukti dapat menghilangkan atau mengurangi munculnya kista secara
Cara penggunaanya dengan oleskan gel, krim, atau lotion lidah buaya murni langsung ke kista yang teriritasi atau nyeri sesering yang diperlukan.
Baca Juga: Berbagai Penyebab Penyakit Kista, Harus Diwaspadai Sejak Dini!
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR