Nakita.id – Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC) pada akhirnya membuka pintu kedatangan destinasi wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk kunjungan wisatawan umum pasca revitalisasi.
Dalam masa uji coba terbatas ini, PT TWC memberlakukan kuota kunjungan dalam rangka penerapan Visitor Management.
Antusiasme masyarakat terhadap pembukaan operasional destinasi wisata Taman Mini Indonesia Indah sangat baik.
Hal ini terpantau dari data pembelian tiket secara online yang masuk sejak hari pertama diluncurkannya pembelian tiket online mulai tanggal 16 November 2022 sampai dengan hari ini telah memenuhi kuota 5.000 orang.
Tepat pukul 06.00 WIB, pintu 3 sebagai pintu masuk kedatangan pengunjung dibuka untuk pertama kalinya.
Enam (6) pengunjung pertama TMII diberikan apresiasi oleh TWC, yaitu pengalungan syal etnik yang dilakukan secara langsung oleh Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan Usaha, Hetty Herawati, dan Direktur Eksekutif TMII, Emilia Eny Utari.
Selain itu, para pengunjung disambut oleh pertunjukkan musik Tanjidor, Ondel-Ondel, dan Pagar Ayu Changing Guard.
Revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang dimulai sejak bulan Januari 2022 sudah selesai dilaksanakan.
Ini merupakan wujud sinergi kerjasama yang baik antar stakeholder, yaitu Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian BUMN.
Adapun sarana dan prasarana yang direvitalisasi di TMII meliputi: Penataan area gedung utama, renovasi joglo (Sasono Utomo, Sasono Langen Budoyo, dan Sasono Adiguno); renovasi museum, penataan lanskap anjungan dan pedestrian, penataan outer ring (halte), area parkir, dan gedung pengelola; penataan lanskap pulau-pulau di danau Archipelago (pedestrian anjungan, Amphitheater, dan promenade); renovasi eks Theater Garuda, eks Museum Telkom dan Keong Emas; Penataan Lanskap Pedestrian Anjungan, Viewing Tower, Pembangunan Community Center dan Struktur Parkir (Elevated).
“Revitalisasi Wajah Baru TMII ini menjadi wujud kebersamaan dalam Kebhinekaan Bangsa Indonesia. TMII memiliki peran sebagai contoh bagi dunia tentang cara melestarikan sekaligus merepresentasikan kebudayaan Bangsa Indonesia, sehingga budaya-budaya daerah di Indonesia dapat semakin dikenal dan memberikan nilai edukasi kepada masyarakat. Untuk itu, diperlukan sinergitas yang baik antar pemangku kepentingan (stakeholder) dalam pengembangan Taman Mini Indonesia Indah”, kata Edy Setijono, Direktur Utama PT TWC.
PT TWC sebagai Indonesia Heritage Management berkomitmen penuh dalam pengelolaan destinasi heritage and culture yang berkelanjutan dan berkualitas, untuk menghadirkan destinasi yang inspiratif, atraktif dan edukatif.
“Wajah baru TMII direalisasikan untuk mengembalikan ruh dan spirit pembangunan TMII sebagai miniatur Indonesia. Point dari revitalisasi ini adalah menghadirkan TMII sebagai The Ultimate Showcase of Indonesian Beauty. PT TWC mengembangkan 4 konsep pengelolaan TMII yaitu Pilar Inclusive, Green, Smart and Culture”, tambah Edy Setijono, Direktur Utama PT TWC.
Lebih lanjut, Edy Setijono menambahkan, aktualisasi dari Pilar Inclusive akan menghadirkan ruang-ruang publik di TMII, yang bisa dipergunakan oleh komunitas.
Selaras dengan Pilar Green, TMII akan berkontribusi mengurangi emisi, sekaligus mensuplai oksigen di kawasan TMII.
Setelah revitalisasi, TMII terdiri dari 70 persen zona hijau dan 30 persen bangunan.
Aktualisasi Pilar Smart, PT TWC menghadirkan tata kelola TMII yang transparan, seluruh transaksi didorong dengan teknologi digitalisasi. Wujud implementasinya dengan membuka platform online dalam pembelian tiket masuk kawasan, serta penerapan pembayaran non-tunai (cashless).
Adapun Pilar Culture, TMII akan memaksimalkan keberadaan anjungan-anjungan yang memberikan dampak positif. TMII merepresentasikan ragam budaya Indonesia melalui visinya sebagai The Ultimate Showcase of Indonesian Beauty. TMII mengorkestrasi atraksi seni budaya di kawasan melalui anjungan daerah dan komunitas seni budaya di kawasan.
Dalam masa Uji Coba Terbatas ini, parkir kendaraan wisatawan terpusat di gedung elevated parking.
PT TWC melakukan Uji Coba Terbatas ini untuk memastikan bahwa destinasi TMII betul-betul siap dikunjungi wisatawan.
Besar harapan, selain sebagai tempat rekreasi, TMII dapat berperan secara maksimal sebagai contoh bagi dunia tentang cara melestarikan sekaligus merepresentasikan kebudayaan dari suatu bangsa.
TMII memberikan ruang bagi budaya daerah untuk dikenal dan memberikan nilai edukasi kepada masyarakat.
Baca Juga: Piknik Seru Bersama Keluarga di Taman Langsat Jakarta Selatan, Apa Saja Keistimewaannya?
“PT TWC sebagai Indonesia Heritage Management memiliki komitmen kuat dalam pengelolaan destinasi heritage dan culture yang berkelanjutan dan berkualitas. Untuk itu kita melakukan uji coba terbatas ini untuk memastikan bahwa destinasi TMII betul-betul siap dikunjungi wisatawan. Besar harapan, selain sebagai tempat rekreasi, TMII dapat berperan secara maksimal sebagai contoh bagi dunia tentang cara melestarikan sekaligus merepresentasikan kebudayaan dari suatubangsa. TMII memberikan ruang bagi budaya daerah untuk dikenal dan memberikan nilai edukasi kepada masyarakat," jelas Direktur Utama PT TWC Edy Setijono di Jakarta, Minggu (20/11/2022).
Dalam masa uji coba terbatas, parkir kendaraan wisatawan terpusat di gedung elevated parking.
Moms bisa menjajaki beragam wahana yang tersedia di TMII.
Apabila Moms membawa Si Kecil, pastikan untuk selalu mendampinginya, ya.
Selama masa Uji Coba Terbatas Wajah Baru TMII, jam operasional TMII sebagai berikut:
Pintu Masuk
- Senin s.d Jumat : 06.00 - 16.00 WIB
- Sabtu, Minggu & Hari Libur Nasional : 05.00 - 16.00 WIB
Wahana
- Senin sd Jumat : 08.00 - 16.00 WIB
- Sabtu, Minggu & Hari Libur Nasional : 08.00 - 16.00 WIB.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR