Nakita.id - Berikut materi tentang hidrosfer serta istilah tentang siklus air di Bab 4 Kurikulum Merdeka IPS Kelas 10 SMA halaman 289-295.
Materi yang dibahas dalam Bab 4 Kurikulum Merdeka IPS Kelas 10 SMA adalah Geografi: Manusia, Ruang, dan Lingkungan.
Bab 4 Kurikulum Merdeka IPS Kelas 10 SMA membahas tentang 2 topik.
Yaitu, pengantar ilmu geografi dan fenomena geosfer di Indonesia.
Materi hidrosfer serta istilah siklus air termasuk dalam topik fenomena geosfer di Indonesia.
Simak materi selengkapnya di sini!
Hidrosfer
Secara sederhana hidrosfer dapat dipahami sebagai lapisan air yang terdapat di bumi.
Hidrosfer mencakup semua air yang terdapat di bumi baik dalam bentuk cair, padat (es), dan gas (uap air).
Air yang terdapat di bumi seperti laut, samudera, sungai, danau, mata air, air tanah, air hujan, rawa-rawa adalah bagian dari hidrosfer.
Air memiliki fungsi yang penting bagi mahkluk hidup, ketiadaan air dapat menimbulkan kepunahan mahluk hidup.
Baca Juga: Materi Penelitian Geografi dan Contohnya, Bab 4 Kurikulum Merdeka IPS Kelas 10 SMA Halaman 261-263
Beberapa hal yang terkait dengan siklus air dengan atmosfer dan sfera yang lain adalah penguapan, sublimasi, transpirasi, evapotranspirasi, kondensasi, adveksi, hujan, aliran permukaan air dan rembesan air.
Siklus Air
• Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari padat ke gas tanpa melalui proses pencairan, misalnya es yang menguap tanpa melalui proses pencairan.
• Transpirasi adalah proses keluarnya atau hilangnya air dari tanaman.
• Evapotranspirasi adalah gabungan antara penguapan dan transpirasi yaitu proses penguapan dan pelepasan air dari tanaman di atmosfer.
• Kondensasi adalah pengembunan atau perubahan wujud uap air menjadi cair.
• Adveksi adalah pergerakan butiran air dalam bentuk awan ke tempat lain yang dikarenakan oleh pengaruh angin.
Perhatikan ilustrasi di bawah ini tentang siklus air!
Apa saja hubungan antara air dengan manusia, tanah, batuan, serta flora-fauna?
Tentu kalian dapat merasakan manfaat air bagi kehidupan, air yang terdapat di tanah, sungai, danau, laut sangat bermanfaat bagi mahluk hidup.
Air juga dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air, irigasi, budidaya perikanan, budidaya garam, sarana olahraga, wisata, dan transportasi.
Tak hanya itu, air juga mempengaruhi manusia dari segi budaya, sosial, ekonomi, dan politik.
Sebagai contoh, pengelolaan subak (irigasi) di Bali; wisata air di daerah yang memiliki pantai, danau, sungai; eksplorasi air yang dilakukan oleh perusahaan air minum dalam kemasan; dan contoh lainnya.
Sebaliknya, aktivitas manusia dalam mengelola sumber daya air juga memengaruhi kualitas dan keberadaan air.
Seperti terjadinya pencemaran air, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kelangkaan air.
Untuk menjaga air maka manusia harus melakukan konservasi yaitu pemeliharaan dan perlindungan air secara teratur.
Tentu untuk melakukan konservasi, manusia harus menjaga juga sfera yang lain.
Perhatikan peta di bawah ini!
Luas Wilayah Indonesia adalah 1.916.906,77 km² dengan jumlah 16.056 pulau.
Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tentang Kelautan, dua per tiga dari wilayah Indonesia merupakan Laut dan merupakan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.
Mengacu dari data Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidros) TNI AL menyatakan bahwa:
1. Luas perairan pedalaman dan perairan kepulauan Indonesia adalah 3.110.000 km²;
2. Luas laut teritorial Indonesia adalah 290.000 km²;
3. Luas zona tambahan Indonesia adalah 270.000 km²;
4. Luas zona ekonomi eksklusif Indonesia adalah 3.000.000 km²;
5. Luas landas kontinen Indonesia adalah 2.800.000 km²;
6. Luas total perairan Indonesia adalah 6.400.000 km²;
7. Luas NKRI (darat + perairan) adalah 8.300.000 km²;
8. Panjang garis pantai Indonesia adalah 108.000 km²;
Data tersebut menunjukkan Indonesia sebagai negara maritim yang luas dan kaya akan sumber daya kelautan.
Luas lautan yang lebih luas daripada darat menempatkan hidrosfer sebagai unsur penting yang sangat memengaruhi kehidupan dan karakter berbangsa.
Baca Juga: Konsep Nilai Guna dan Interaksi dalam Konsep Geografi, Materi IPS Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Potensi sumber daya kelautan berkaitan dengan flora dan fauna yang terdapat di wilayah Indonesia.
Kekayaan keragaman hayati lautan Indonesia dikenal sebagai Marine Mega-Biodiversity terbesar di dunia.
Potensi sumber daya kelautan yang kaya membutuhkan pengelolaan dan pemanfaatan yang berkelanjutan sehingga masih bisa dinikmati beberapa generasi berikutnya.
Sungai
Berdasarkan data dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Indonesia terdapat lebih dari 550 sungai.
Sungai adalah aliran air yang berasal dari pegunungan dan mengalir ke bawah sampai mencapai laut.
Berdasarkan daaerah alirannya terdapat bagian hulu (wilayah dataran tinggi), bagian tengah yang kecepatan aliran airnya mulai berkurang, dan bagian hilir yang merupakan bagian ujung sungai.
Daerah hilir memiliki ciri khas yaitu aliran air melambat, terjadi sedimentasi, bentuknya berkelok-kelok, membentuk lembah sungai berupa delta, dan dekat dengan daerah pantai.
Sungai berperan penting bagi kehidupan.
Fungsi sungai bukan hanya sebagai sumber daya bagi manusia dan flora-fauna melainkan juga sebagai penjaga keseimbangan lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Apabila kalian belajar sejarah peradaban manusia, banyak peradaban yang dibangun dan menjadi besar karena sungai.
Baca Juga: Konsep Keterjangkauan dan Pola dalam Konsep Geografi, Materi IPS Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Misalnya, sejarah peradaban Mesir Kuno dengan Sungai Nil, peradaban Mesopotamia dengan Sungai Eufrat dan Tigris, peradaban Majapahit dengan Sungai Brantas, serta contoh lainnya.
Sungai memiliki tiga kategori sebagai berikut:
• Sungai episodik yang airnya mengalir secara permanen.
• Sungai periodik yang debit airnya tinggi ketika musim hujan dan debit airnya tergantung oleh musim.
• Sungai ephemeral yang terisi airnya hanya jika musim hujan.
Danau
Danau adalah wilayah perairan yang dikelilingi oleh daratan.
Danau umumnya berada di daerah cekungan, airnya berasal dari air hujan, mata air, dan gletser.
Terdapat berbagai macam jenis danau berdasarkan pembentukannya yaitu:
• Danau tektonik adalah danau yang terbentuk karena aktivitas tektonik sehingga menyebabkan adanya cekungan di permukaan bumi. Contoh Danau Maninjau, Danau Singkarak, dan masih banyak lagi.
• Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk karena aktivitas gunung berapi yang membentuk cekungan. Salah satu contoh danau vulkanik adalah Danau Kelimutu.
• Danau tekto-vulkanik adalah danau yang terbentuk karena adanya aktivitas tektonik dan vulkanik. Salah satu contohnya adalah Danau Toba.
• Danau karts (dolina) adalah danau yang terbentuk dari pelarutan batuan kapur sehingga membentuk cekungan. Salah satu contohnya adalah dolina di Gunung Kidul Yogyakarta.
• Danau buatan (waduk) adalah danau yang dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu misalnya untuk penampungan air, irigasi dan pembangkit listrik tenaga air.
Danau menyimpan potensi sumber daya alam yang bermanfaat untuk budidaya perikanan, persediaan air, irigasi, sarana olahraga dan rekreasi, pengendali banjir, pembangkit listrik tenaga air, dan lain sebagainya.
Rawa
Rawa adalah area yang secara permanen tergenang air.
Di wilayah Indonesia terdapat banyak daerah rawa.
Berdasarkan jenis airnya terdapat dua macam rawa-rawa yaitu rawa air tawar dan rawa air asin.
Ciri khas rawa adalah tertutup air, terletak di dataran rendah, didominasi oleh pepohonan, kadar keasaman tinggi, dan dasar tanahnya gambut.
Manfaat rawa adalah menjaga ekosistem, budidaya perikanan, sarana rekreasi, dan lain sebagainya.
Semoga materi di atas benar-benar bermanfaat, ya!
Baca Juga: Mengetahui Konsep Geografi, Konsep Lokasi dan Konsep Jarak Materi IPS Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR